Cara Pengolahan Sampah Pemprov Makassar Mendapat Pujian Dari Swedia

Binsar

Monday, 12-11-2018 | 08:41 am

MDN
Ilustrasi Pengolahan Sampah [ist]

Makassar, Inako –

Cara pengolahan sampah yang dilakukan pemerintah Kota Makassar Sulawesi Selatan mendapat pujian dan decak kagum dari tim ahli lingkungan hidup Swedia yang berkunjung ke kota itu belum lama ini.

Project Manager The Swedish Trade and Invest Council, Johan Moller mengaku salut dengan kerja-kerja yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menggandeng masyarakat dan organisasi lainnya mengembangkan pemanfaatan sampah-sampah di lorong-lorong.

Apalagi kemajuan di lorong garden (Longgar) di Jalan Onta Lama. Saat mengunjungi lorong tersebut, Sabtu (10/11/2018) baru-baru ini, dia melihat langsung penataan lorong, tanaman, pengelolaan bank sampah, kompos serta penyediaan sarana keamanan berupa CCTV di lorong. 

Sementara di Bank Sampah Sukses Abadi yang terletak di Kecamatan Makassar, rombongan Swedia juga diperlihatkan hasil daur ulang sampah serta program sampah tukar beras, sampah tukar minyak goreng, sampah tukar pulsa. 

IVL Swedish Enviromental Research Institute, Mathias Gustavson pun takjub. Dia mengakui kemampuan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto menjadikan Makassar sebagai kota yang mampu mengelolah sampah dengan baik.

"Apalagi saat rombongan melihat langsung pengelolaan sampah organik menjadi biogas dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk masak memasak," kata Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Saharuddin Ridwan usai mendampingi para rombongan Swedia, Minggu (11/11/2018).

Menurut dia, para rombongan telah melakukan kunjungan ke empat lokasi pengelolaan sampah di kota ini.

Di bank sampah pusat kota Makassar, tim ahli pengelolaan lingkungan dari dari Swedia lanjutnya, lebih banyak melihat proses pengelolaan bank sampah dari masyarakat. Mulai dari proses penjemputan hingga pembelian sampahnya oleh vendor atau pengusaha sampah di Kota Makassar. 

"Lokasi yang menjadi akhir dari kegiatan tim ahli Swedia ini adalah, Pasar Panakukang. Kami perlihatkan proses pengelolaan sampah organik dari pasar dijadikan kompos dan proses pengelolaan sampah an organik untuk menjadi kompos padat dan kompos cair," sebut Sahar sapaan akrabnya.

Sahar yang juga Direktur Operasional (Dirops) PD Pasar Makassar Raya ini juga memberikan penjelasan terkait proses pengelolaan sampah serta solusinya. 

"Sesuai pengarahan bapak walikota tadi, kami sengaja membawa mereka ke lokasi pengelolaan sampah di masyarakat. Tujuannya agar mereka tahu apa yang dijelaskan pak wali sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Saya sampaikan ke mereka, bahwa masalah yang bisa mereka bantukan adalah bagaimana mengelola sampah organik yang komposisinya masih 6 kurang lebih 60 persen baik dari pasar maupun dari rumah tangga," tutupnya.

 

KOMENTAR