Cara Unik Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia

Semarang, Inako
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah peringati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) dengan cara yang berbeda. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menempeli mobil-mobil dinas Pemprov Jateng dengan sticker antikorupsi.
Simak Video InaTV jangan lupa "klik Subscribe and Like" untuk NKRI Hebat.
Sejumlah mobil dinas yang diparkir di halaman kantor Gubernur Jateng menjadi target penempelan sticker oleh Ganjar bersama ribuan pelajar. Ganjar memasang sticker bertuliskan 'Nek Aku Korupsi, Aku Ora Slamet', yang artinya 'jika saya korupsi, saya tidak selamat'.
Salah satu mobil dinas yang menjadi sasaran Ganjar adalah mobil dinas Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sarwa Pramana. Sebelum memasang sticker itu, Ganjar memanggil Sarwa untuk diberikan sosialisasi.
Kepada Sarwa, Ganjar menjelaskan tujuan dari penempelan sticker antikorupsi itu. Selain untuk selalu mengingatkan, sticker tersebut lanjut Ganjar juga untuk doa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng.
"Jadi ini untuk pengingat sekaligus doa, nek dhewe korupsi, berarti ora slamet (kalau kita korupsi, berarti kita tidak akan selamat)," kata Ganjar, Minggu (08/12/2019).
Selain mobil Sarwa, sejumlah mobil dinas lain juga ditempeli sticker tersebut. Ganjar meminta para pelajar untuk menempelkan di kaca-kaca mobil.
"Yang rapi ya, ayo tempel satu-satu," ucap Ganjar diikuti ribuan pelajar.
Selain penempelan stiker, peringatan Hakordia 2019 di Jawa Tengah juga diwarnai dengan aksi demonstrasi pelajar yang menyuarakan perlawanan terhadap korupsi. Aksi tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Demonstrasi di tengah Car Free Day itu semakin meraih dengan adanya instalasi mosaik. Ribuan kertas warna warni ditempelkan para pelajar dan warga pada sembilan panel. Sebelumnya mereka menuliskan harapan, doa, kritik, dan dukungan untuk pemberantasan korupsi. Sembilan panel itu kemudian digabung membentuk gambar tikus dicoret.
KOMENTAR