Catat Komplain, Tugas Tambahan Bagi Petugas Pencatat Meter PDAM Tirta Kajen

Kabupaten Pekalongan, Inako
Demi untuk memuaskan pelayanan kepada pelanggan, petugas pencatat meter PDAM Tirta Kajen akan mendapatkan tugas tambahan baru yakni mencatat komplain dari para pelanggan. Komplain tersebut dicatat semua, diinventarisir serta diklasifikasi kemudian ada treatment yang jelas dari Direktur PDAM Tirta Kajen.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, dalam kegiatan Capacity Building Kinerja SDM Perusahaan Perumda Air Minum Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan di Meeting Room Hotel Santika Pekalongan, Selasa (28/1/2020).
Kata Bupati, selain mencatat meter konsumsi air, untuk mekanisme komplain juga akan dicatat melalui petugas pencatat meter dari PDAM Tirta Kajen. Petugas akan mencatat dari rumah tangga kemudian melaporkan dengan sistem yang sudah dibikin sekaligus melaporkan komplain yang dialami oleh pelanggan.
“Selama ini mekanisme komplain konsumen dengan produsen terlalu panjang, intinya pelanggan ini adalah raja, kita harus mempersiapkan segala sesuatu untuk mempermudah pelayanan, memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kuncinya seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan bahwa PDAM Tirta Kajen ini punya potensi yang bagus karena mempunyai sumber air baku, baik itu yang sumber mata air ataupun sungai. Secara ideal akan melayani 116 ribu SR atau setara dengan 80% populasi masyarakat di Kabupaten Pekalongan.
"Hari ini saja baru 16,5 ribu SR yang terlayani atau sekitar 11%, sisanya yang 89% itu akan kita upayakan secara bertahap dengan berbagai pola. Ada pola dari kita sendiri, pola kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan dari pusat maupun provinsi," ucapnya.
Bupati menambahkan, prinsip ini akan dicapai. Pihaknya sudah bikin timeline pada tahun 2020 untuk menambah 3500 SR sehigga pada akhir tahun 2020 sudah ada sekitar 20 ribu SR yang sudah bisa dilayani.
“Kemudian ini yang paling penting, kalau ingin melayani 116 Ribu SR tersebut dibutuhkan investasi hampir 1,2 Triliun, tetapi sudah ada beberapa yang berminat. InsyaAllah sudah kita pelajari terutama dari aspek regulasinya, aspek hukumnya supaya tidak bertentangan dengan aturan. Tetapi yang jelas, PDAM Tirta Kajen ini punya komitmen untuk melayani sebaik mungkin terhadap pelanggan. Selama inin ada kekurangan itu merupakan bagian dari hal yang akan kita sempurnakan dan akan kita kerjakan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Kajen, Nur Wachid menyampaikan bahwa sinergi yang akan dilakukan oleh PDAM Tirta Kajen sudah sesuai apa yang disampaikan oleh Bupati Asip. Kami sudah bergerak untuk mencari peluang-peluang sumber mata air.
"Ada beberapa yang sudah kita petakan dan sudah kita urus perijinannya ke Pusdataru supaya nanti bisa dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk mengejar pelayanan yang disampaikan oleh Bupati Asip," terangnnya.
Kemudian ada instruksi penting dan akan dilaksanakan dimana harus meningkatkan kinerja dan peran dari petugas pencatat meter PDAM yang itu dirasa sangat bagus. Itu sudah menjadi komitmen ditahun ini untuk segera dilaksanakan.
Solusi dari pemerintah untuk menyediakan air baku juga sudah kita lakukan dan dipetakan yang secara total dimanfaatkan dari empat lokasi ditambah dengan tiga lokasi baru nantinya akan mendapatkan 850 meter per detik.
"Itu baru total sementara saja, butuh waktu untuk mencapai itu, tetapi akan dilakukan dan ditata dengan baik," tandasnya.
TAG#PDAM #pemkab pekalongan #Capacity Building
190215088

KOMENTAR