Cegah Hoaks, Kominfo Perlambat Internet di Papua

Binsar

Tuesday, 20-08-2019 | 09:27 am

MDN
Demonstran membakar ban di jalan saat terjadi kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, kemarin [ist]

Jakarta, Inako

Pihak keamanan menilai, demonstrasi yang berakhir dengan kerusuhan yang terjadi di Papua kemarin dipicu oleh berita hoaks yang beredar melalui media sosial atau internet.

Untuk mencegah penyebaan hoaks lebih massif dan meluas, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), melalui pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin, memberlakukan perlambatan akses Internet (throttling) di wilayah Papua.

"Kementerian Kominfo telah melakukan pelambatan akses atau bandwidth di beberapa wilayah yang terjadi aksi massa di Papua, pada Senin (19/8), seperti Manokwari, Jayapura, dan beberapa tempat lain," kata Ferdinandus Setu.

Perlambatan akses dan bandwidth di Papua itu dilakukan secara bertahap mulai pukul 13.00 WIT. Mulai pukul 20.30 WITA, akses Internet di sejumlah wilayah Papua mulai pulih menyusul kondisi yang semakin kondusif.

"Tujuan throttling adalah untuk mencegah penyebaran hoaks yang luas dan memicu aksi," kata Ferdinandus.

Kominfo, lanjut Ferdinandus, menemukan dua informasi hoaks yang menyebar terkait kerusuhan di beberapa wilayah di Papua yaitu hoaks berupa foto warga Papua yang tewas akibat dipukul aparat di Surabaya dan informasi hoaks yang menyebutkan Polres Surabaya menculik dua orang pengantar makanan untuk mahasiswa Papua.

Kominfo meminta warganet untuk tidak menyebarkan hoaks, disinformasi, maupun ujaran kebencian yang mengandung SARA.

TAG#Internet, #Hoaks, #Papua

190215239

KOMENTAR