Cegah Masuknya Virus Corona Ke Indonesia, Otoritas Bandara Perketat Pemeriksaan Penumpang Kedatangan Internasional

Binsar

Thursday, 23-01-2020 | 08:45 am

MDN
Ilustrasi Virus Corona [ist]

Jakarta, Inako

Otoritas PT Angkasa Pura II memperketat pengawasan terhadap para penumpang yang tiba melalui penerbangan langsung dari Tiongkok dan Hong Kong, di sejumlah Bandara yang berada di bawah pengawasan PT Angkasa Pura II termasuk Bandara Soekarno Hatta.

“Langkah aktif ini harus diambil karena bandara berperan cukup vital dalam menangkal masuknya virus korona ke tanah air,” kata VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano.

PT Angkasa Pura II dan KKP yang berada di bawah Kementerian Kesehatan, karena itu  pihak otoritas Bandara bertanggung jawab terhadap pengawasan penumpang rute internasional yang baru tiba.

Peningkatan pengawasan tersebut diantaranya dilakukan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta juga telah menerbitkan surat edaran (SE) terkait pencegahan masuknya virus korona ke Indonesia.

Dalam SE tersebut, KKP Soekarno-Hatta juga memberikan imbauan kepada maskapai yang melayani penerbangan langsung maupun transit dari Tiongkok dan HongKong untuk segera menyampaikan dokumen kesehatan berupa gendec dan manifes penumpang sesaat setelah mendarat kepada petugas kesehatan di pos kesehatan KKP terminal penerbangan inter nasional.

Sementara itu, Pemerintah China telah memutuskan mengisolasi Kota Wuhan, Provinsi Hubei, kemarin. Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran wabah virus korona yang dapat menimbulkan pneumonia.

Akibatnya, festival tahunan musim semi ditunda dan warga Wuhan yang mencapai 8,9 juta dilarang berkumpul di area umum.

 


 

Keputusan mengisolasi Wu han harus diambil karena pe nye baran wabah pneumonia terbilang sangat cepat.

Seperti di lansir Xinhua, jumlah pasien yang ter jangkit virus korona kini men capai 440 pasien di 13 provinsi,149 diantaranya terinfeksi hanya dalam 24 jam. Korban meninggal pun terus bertambah, yakni mencapai 9 orang. Selain itu sebanyak 1.394 orang juga kini harus rutin kontrol.

Kekhawatiran itu kian me nguat terkait kemungkinan virus tersebut ber mutasi sehingga penyebarannya akan kian mudah. Apalagi saat ini arus pergerakan orang di China sedang mencapai puncaknya karena menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.

“Jangan pergi ke Wuhan! Bagi masyarakat yang sudah berada di Wuhan, kami mohon jangan keluar dari sana,” ujar Wakil Menteri Komisi Kesehatan China, Li Bin, seperti dikutip BBC.

 

KOMENTAR