Cuaca Buruk, Syahbandar Imbau Nelayan Tak Melaut

Pekalongan, Inako
Syahbandar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menginformasikan adanya gelombang tinggi mulai Selasa (7/1/2020) sampai dengan Kamis (9/1/2020). Hal tersebut berpengaruh dengan perizinan kapal untuk berlayar.
“Awalnya kami berikan peringatan, untuk kapal besar yang akan berangkat untuk memenuhi persyaratan dan membuat surat pernyataan, namun dnegan tingginya gelombang saat ini taka da kapal yang dizinkan untuk berlayar,” kata Analyst PPNP, Al Fajar Alam, Selasa (07/12/2020).
Dipaparkan Fajar angin di sekitaran PPNP yakni 5-15 knot dari arah Barat Daya sampai Barat Laut dengan gelombang 0,5-1,25 tapi gelombang tinggi masih berpeluang di perairan Utara Jawa Tengah, Karimunjawa, dan Laut Jawa bagian tengah dengan tonggi gelombang 1,25- 2,5.
“Hari ini ada satu kapal yang mengajukan untuk berlayar dan membuat surat pernyataan untuk dikeluarkan surat persetujuan berlayar (SPB), namun izin tidak dikeluarkan karena tak boleh berlayar,” ujar Fajar.
Fajar mengimbau agar nelayan tetap memperhatikan konsisi cuaca untuk berlayar, jika cuaca kurang kondusif tak usah dipaksakan untuk berangkat. Selain itu alat keselamatan kapal juga harus diseuaikan dengan jumlah ABK, ABK yang berangkat juga harus dalam kondisi sehat sehingga prima untuk berkegiatan di laut, dan kapal yang berangkat harus memiliki SPB.

KOMENTAR