Cuaca Ekstrim Landa Perairan Maluku, Pelayaran Ternate-Bitung Dihentikan Sementara

Binsar

Tuesday, 06-08-2019 | 13:38 pm

MDN
Cuaca ekstrim melanda perairan Ternate Maluku Utara. Akibatnya, pelayaran reguler antara Ternate-Bitung Sulawesi Utara perpaksa dihentikan untuk sementara waktu hingga cuaca kembali normal. [ist]

Ternate, Inako

Cuaca ekstrim melanda perairan Ternate Maluku Utara. Akibatnya, pelayaran reguler antara Ternate-Bitung Sulawesi Utara perpaksa dihentikan untuk sementara waktu hingga cuaca kembali normal.

Dalam beberapa hari terakhir, perairan Ternate dilanda angin kencang yang diikuti gelombang tinggi sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi perahu motor yang melintasi perairan itu.

"Kami hentikan sementara aktivitas KM Portlink tujuan Ternate-Bitung selama tujuh hari, karena khawatir keselamatan penumpang maupun barang, akibat cuaca ekstrim dalam sepekan ini," kata Manager Operasional PT Angkutan, Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Ternate, Mussadik, Selasa (6/8).

Akibat penghentian tersebut, penumpukan penumpang, barang maupun kendaraan terjadi di Pelabuhan ASDP Bastiong Ternate.

Kendati demikian, pihak ASDP tetap memantau perkembangan cuaca melalui BMKG setempat, karena kondisi cuaca tidak bisa diprediksi dan selalu mengalami perubahan.

Oleh karena itu, ASDP telah mengeluarkan imbauan dan informasi bagi semua nakhoda agar bisa melihat kondisi di lapangan terkini, guna menghindari terjadinya kecelakaan saat berlayar, menyusul tingginya gelombang laut.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Babullah Ternate, mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrim disertai gelombang tinggi mencapai 4 meter yang terjadi di perairan Malut.

Kepala BMKG Kelas I Babullah Ternate, Justia PD Gelensong dihubungi terpisah menyatakan gelombang tinggi disertai angin kencang melanda perairan terutama di Pulau Halmahera mencapai 4 meter, sehingga kapal berukuran kecil diimbau untuk tidak melintasi perairan tersebut, karena sangat membahayakan pelayaran terutama untuk kapal berukuran kecil.

KOMENTAR