Cuaca Ekstrim, Produksi Lada Petani di Bangka Tengah Merosot

Binsar

Saturday, 15-06-2019 | 18:40 pm

MDN
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rsoman Djohan bersama petani Lada mempersiapkan Resi Gudang Lada yang akan dirilis November 2017. [ist]

Koba, Babel, Inako –

Dampak cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuat buah lada petani di daerah itu rontok sebelum masa panen. Akibatnya, produksi lada daerah itu mengalami penurunan yang signifikan tahun ini.

"Buah lada banyak yang rontok sebelum tiba masa panen, tentu membuat produksi merosot tajam," kata Choiri, seorang petani lada di Koba, Sabtu.

Ia menjelaskan, dalam kondisi normal satu batang  bisa memproduksi buah lada mencapai satu kilogram namun dengan kondisi buah banyak yang rontok hanya bisa berproduksi 0,5 kilogram per batang lada.

"Rontok buah lada ini kondisi terburuk yang dialami para petani di daerah ini, penyebabnya karena cuaca yang tidak menentu," ujarnya.

Sementara itu Supri, petani lada lainnya mengatakan hujan pada malam hari yang terus mengguyur bisa memicu kerontokan buah yang sudah sampai masa panen.

"Saya sudah berusaha untuk mengatasinya dengan melakukan pengapuran dan pemupukan ekstra, namun tidak banyak membantu dan hanya bisa mengatasi supaya tidak semua buah lada rontok," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam bulan ini kondisi harga lada sudah mulai membaik yaitu naik rata-rata Rp2.000 per kilogram.

"Tentu ini menjadi kabar gembira bagi para petani lada, namun masalah kembali muncul yaitu saat harga naik produksi menurun karena buah lada banyak yang rontok," ujarnya. 

KOMENTAR