Cucu Nelson Mandela Jadi Tamu Spesial di Festival Ubud 2018

Binsar

Friday, 17-08-2018 | 08:20 am

MDN
Cucu Nelson Mandela, Ndaba Mandela [ist]

Jakarta, Inako –

Cucu Nelson Mandela, Ndaba Mandela akan menjadi tamu spesial dalam Festival Sastra terbesar Indonesia di Ubud atau Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) yang digelar di Bali, pada 24-28 Oktober mendatang.

Kehadiran Ndaba begitu penting dan spesial karena pada saat festival nanti, ia akan berbicara banyak tentang nilai-nilai yang dipertahankan kakeknya semasa hidup yang saat ini menjadi rujukan nilai dari seluruh rakyat Afrika Selatan.

Ndaba akan berbagi soal perjalanan hidup yang mengajarkannya kekuatan perlawanan, kesabaran, memaafkan dan keindahan perdamaian.

Nilai-nilai yang diwariskan kakenya itu, sudah dituangkan Ndaba dalam sebuah buku memoar yang baru dirilis Juni lalu dengan judul Going to the Mountain. Memoar yang dirilis Juni lalu itu bertepatan dengan ulang tahun ke-100 Nelson.

Dalam buku itu, ia mengungkapkan betapa Nelson bukan hanya ikon yang besar dalam perjuangan anti-aparteid, melainkan juga kakek yang penyayang dan sangat kekeluargaan.

Ndaba bukan satu-satunya tamu spesial dari Afrika yang diundang UWRF 2018. Clemantine Wamariya, penulis yang juga seorang imigran pencari suaka dari delapan negara di Afrika sampai akhirnya manggung di Oprah, juga akan hadir menceritakan buku barunya.

"Ia akan meminta pengunjung melihat lebih dari label korban dan mengenali kekuatan imajinasi untuk menjangkau bahkan cedera serta trauma yang paling mendalam," demikian tertulis dalam keterangan pers UWRF 2018 yang diterima media, Selasa (14/8). 

 

Ajang itu akan menghadirkan lebih dari 160 pembicara dari 30 negara di dunia. Dari Inggris misalnya, ada pemain panggung, penulis, novelis sekaligus pembuat film Hanif Kureishi. Nomine Man Booker Prize Anuradha Roy menjadi perwakilan dari India. Sementara dari Indonesia, penyair Sapardi Djoko Damono akan bersanding dengan nama-nama itu.

UWRF 2018 juga menghadirkan Dewi Lestari, Leila S. Chudori, M. Aan Mansyur, Haidar Bagir, Putu Fajar Arcana, bahkan Yenny Wahid dan Menteri Susi Pudjiastuti. 

Tak hanya penulis, beberapa sineas pun dijadikan pembicara, seperti Kamila Andini, Mouly Surya, Garin Nugroho, dan Richard Oh. Tamu kehormatan lain adalah Nyoman Nuarta, yang baru saja menyelesaikan proyek besarnya yang terbengkalai selama hampir 30 tahun, Garuda Wisnu Kencana.

Tahun ini, UWRF 2018 menginjak usia ke-15. Tema yang diangkat tahun ini adalah 'Jagadhita,' yang berarti 'kebahagiaan di jagat raya sebagai sebuah tujuan hidup,' dan ditafsirkan kembali menjadi 'dunia yang kita ciptakan.'

 

KOMENTAR