Daerah Perbatasan Sultra Jadi Sasaran Peredaran Kosmetik Ilegal

Kendari, Inako –
Peredaran kosmetik ilegal di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) kian tidak terkendali. Diberitakan, peredaan kosmetik tanpa izin edar itu kini telah memasuki wilayah kota-kota kecil seperti Baubau hingga wilayah perbatasan.
Keterangan Kabid Pengendalian dan Pengawasan Disperindag Kota Baubau Nurhayati, di Kendari, Sabtu, menyebutkan, sepanjang tahun 2018 sebanyak 160 lebih jenis produk kosmetik ilegal ditemukan di kalangan pedagang mulai dari toko besar hingga kios-kios kecil.
"Biasanya para pemilik barang menitipkan dagangannya di pasar hingga kios-kios di daerah perbatasan kota yang jauh dari jangkauan seperti di Pasar Karing-karing dan Liabuku yang berada di daerah perbatasan antarkota dan kabupaten," ujar Nurhayati.
Ia mengatakan, saat ini penjualan kosmetik sudah canggih dan terang-terangan dipasarkan melalui media sosial yang belum diketahui apakah berlabel dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) atau tidak.
Sebagai instansi yang bertugas untuk melindungi konsumen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Baubau tahun ini bersama tim terpadu akan tingkatkan pengawasan terhadap peredaran kosmetik ilegal atau tak berizin mulai dari toko besar hingga penjualan kosmetik di media sosial.
"Hasil pengamatan di lapangan, penyebaran barang-barang kosmetik itu paling banyak di pasar-pasar tradisional," katanya lagi.
Tidak hanya pedagang di kios saja, namun perdagangan perawatan kecantikan tidak berizin juga melalui media sosial.
Kosmetik ilegal juga mulai menyasar kios-kios kecil di kelurahan perbatasan kota, sebab dalam kota sulit untuk memasarkan barang-barang tersebut karena kerap disidak oleh petugas.
Khusus penjulan perawatan kecantikan menggunakan media sosial, pihaknya mengakui cukup kesulitan untuk mengawasinya, namun ke depan akan dibuat tim khusus untuk menangani peredaran kosmetik ilegal melalui jaringan internet.
Menurut Nurhayati, pedagang yang masih menjual barang-barang kedaluwarsa maupun ilegal akan diberi peringatan dan teguran sebanyak tiga kali, namun jika terus berulang maka pihaknya akan menempuh jalur hukum.
TAG -
190234287

KOMENTAR