Daun Sereh Tumbuhkan Ekonomi Petani Lebak Banten

Lebak, Inako –
Daun sereh terbukti dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten.
"Kami hari ini menjual daun sereh sebanyak dua ton seharga Rp22 juta dengan harga Rp11.000/kg," kata Ahmad (50) seorang petani Desa Pasir Tanjung Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat.
Pendapatan daun sereh cukup membantu kehidupan ekonomi keluarga, karena harga komoditas pertanian cenderung meningkat.
Sebagian besar produk komoditas pertanian, termasuk daun sereh dipasok ke Tangerang dan DKI Jakarta.
Karena itu, dirinya mengembangkan tanaman daun sereh di lahan darat melalui pola tanam tumpang sari dengan tanaman palawija seluas dua hektare.
Produksi daun sereh bisa dipanen selama enam sampai sembilan bulan dan bisa menghasilkan antara dua sampai tiga ton.
"Kami sekarang memfokuskan tanaman daun sereh karena permintaan pasar meningkat," ujarnya menjelaskan.
Menurut Ahmad, dirinya kini bisa membangun rumah hingga membeli kendaraan roda empat dari hasil penjualan komoditas pertanian.
Selama ini, usaha pertanian sangat menjanjikan ekonomi keluarga, karena banyak tengkulak dari luar daerah menampung berbagai komoditas pertanian.
"Kami sangat terbantu adanya tengkulak itu, karena bisa bermitra juga terkadang diberikan modal untuk produksi pertanian," katanya.
Begitu juga Manaf (50) seorang petani di Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan dirinya menjual daun sereh itu berlokasi di jalan lingkar selatan Rangkasbitung, karena banyak tengkulak penampung komoditas pertanian.
Mereka para tengkulak itu menjual kembali ke luar daerah hingga Pasar Kebayoran dan Palmerah, Jakarta.
"Kami menjual daun sereh setiap enam bulan hingga menghasilkan pendapatan sekitar Rp15 juta hingga 25 juta," katanya.
Sementara itu, Salim (40), warga Badui yang tinggal di Kampung Keter, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya membawa daun sereh sebanyak dua karung atau sekitar 40 kilogram hasil penanaman di ladang.
Mereka petani Badui membawa daun sereh itu dengan menggunakan transportase kendaraan.
"Kami hari ini menjual daun sereh sebanyak 40 Kg dijual Rp720 ribu dengan harga Rp13 ribu per kilogram," katanya.
Ia mengatakan dirinya mengandalkan kehidupan ekonomi keluarga dari bercocok tanam ladang tanpa menggunakan pupuk kimia.
Mereka bercocok tanam di ladang-ladang, seperti pisang, padi huma, sayur-sayuran, buah-buahan hingga tanaman keras,termasuk daun sereh.
Sebagian hasil ladang itu jika musim panen dijual ke pasar Rangkasbitung di antaranya durian, daun sereh, pisang, petai, nangka berit dan manggis.
"Kami sangat terbantu ekonomi hasil pendapatan per pekan dari daun sereh itu," katanya.
TAG#Daun sereh, #perekonomian warga, #Lebak banten
198744887

KOMENTAR