Dedy Mulyadi Sebut Hoax Ratna Merupakan Bentuk Bunuh Diri Politis Bagi Prabowo-Sandi dan Amin Rais

Binsar

Thursday, 04-10-2018 | 06:46 am

MDN
Prabowo-Sandi dibohongi Ratna Sarumpaet [ist]

"Prabowo, Sandi Uno dan Amien Rais jadi korban kebohongan Ratna Sarumpaet"

 

Bandung, Inako –

Kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet yang juga anggota tim sukses Prabowo-Sandi yang sempat viral di media sosial dua hari terakhir merupakan salah satu bentuk bunuh diri politis bagi tim Prabowo-Sandi dan Amin Rais.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Tim Kampanye Daerah Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui keterangan resmi yang diterima media, Rabu (3/10/2018).

Dedy Mulyadi [ist]

 

Menurutnya, sikap Prabowo Subianto, Sandiaga Uno dan Amin Rais, terhadap kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet, merupakan bentuk bunuh diri secara politik.

"Saya pikir tokoh seperti Pak Prabowo, Sandiaga Uno, dan Pak Amin Rais sudah bunuh diri secara politik dengan ikut menanggapi (pemberitaan penganiayaan Ratna Sarumpaet)," tegasnya.

"Seluruh berita tidak benar ini secara terstruktur ditanggapi calon pemimpin, tokoh besar, oleh seorang profesor yang terdidik," sambung Dedi.

Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu berterima kasih kepada Ratna Sarumpaet yang telah bersikap jujur atas kebohongan yang telah dilakukannya. Namun, kata Dedi, Ratna Sarumpaet kadung telah melakukan kekejaman informasi.

Menurut Dedi, orang-orang yang terlibat dalam berita bohong wajib menerima hukuman sosial dari masyarakat. Terlebih, Negara ini tengah menghadapi sejumlah bencana yang butuh fokus dalam penanganannya.

"Aktor politik oposisi terus memainkan perasaan publik, tidak beradab. Mereka ini kan sebenarnya selalu melakukan sesuatu mengatasnamakan kepentingan masyarakat. Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet sudah gugur dengan drama babak belurnya. Omongannya tidak akan dipercaya orang lagi," papar Dedi.

Secara khusus, Dedi juga memberi pesan kepada kubu oposisi agar lebih bijak dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Sebab, kata Dedi, berita bohong seperti yang disebarkan Ratna Sarumpaet berpotensi menimbulkan konflik terbuka di tengah masyarkat.

 

"Masyarakat Indonesia kini sudah bisa menilai mana pemimpin yang penuh drama dan pemimpin yang benar-benar bekerja," tegas Dedi.

"Buat Pak Jokowi, terus saja menangani bencana. Kita jangan suka mengambil keuntungan dari kesalahan lawan karena Pak Jokowi mendapatkan suara dari kepercayaan publik atas kinerja yang dilakukan," tandasnya.

 

Baca juga :

 

KOMENTAR