Desain Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Sudah Muncul di Publik

Sifi Masdi

Thursday, 22-08-2019 | 13:05 pm

MDN
Desain ibu kota negara yang baru [dok.pupr]

Jakarta, Inako

Desain awal ibu kota baru yang akan dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan terungkap. Dalam desain tersebut, sudah ada skema peletakkan pusat pemerintahan seperti istana negara, dan juga perumahan menteri. Desain tersebut juga meliputi monumen Pancasila dan transportasi publik berbasis rel.

Berdasarkan dokumen gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota baru dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), terungkap bahwa pembangunan ibu kota baru tersebut tetap akan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan.

Desain ibu kota negara baru yang ramah lingkungan [dok:pupr]

 

Tampak ruang terbuka hijau (RTH) di ibu kota baru tersebut  akan mencakup minimal 50% dari luas ibu kota. Dalam RTH tersebut akan dibangun taman rekreasi, ruang hijau, kebun raya, komplek atau sarana olah raga yang terintegrasi dengan bentangan alam, supaya nantinya RTH ini layaknya di kawasan berbukit yang meliputi daerah aliran sungai (DAS). 

Tentunya dengan konsep Forest City ini, teknologi energi terbarukan juga menjadi komponennya. Tak lupa juga dengan pembangunan kota yang berorientasi pada transportasi publik publik berbasis rel seperti Moda Raya Terpadu (MRT) yang juga merupakan rencana pemerintah untuk menjadi sarana transportasi publik di ibu kota baru. 

Untuk mendukung kota yang berorientasi pada transportasi publik ini, maka pemerintah juga berencana membuat non motorized mode atau sepeda dan pedestrian yang terintegrasi. Non motorized mode itu maksudnya, dalam ibu kota baru ini akan diperbanyak ruang terbuka publik sehingga aksesibilitas masyarakat lebih besar. Ruang terbuka publik ini diharapkan dapat mendorong kreativitas dan produktivitas masyarakat.

Di ibu kota baru akan dibangun Monumen Pancasila di tengah lapangan ibu kota. Monumen ini dibangun sebagai simbol identitas negara. Sehingga, nantinya dengan ada monumen Pancasila ini dapat menghimpun keberagaman sesuai Bhineka Tunggal Ika dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk MRT sendiri, sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan MRT juga menjadi bagian pembangunan di ibu kota baru nanti. Menurutnya, angkutan massal merupakan pilihan utama untuk transportasi dalam kota. Terlebih lagi, ibu kota baru nantinya akan jadi suatu kota yang besar menurut Budi. Yang pasti, Budi mengatakan MRT pasti direncanakan di sana secara bertahap. 

"Masa depannya sama, mesti MRT karena angkutan massal satu pilihan yang menjadi keniscayaan. Apabila itu jadi suatu kota besar. Planning-nya pasti ada MRT, dan itu bertahap," kata Budi ditemui di kantor Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Kemudian, Jokowi sebelumnya juga menegaskan program pembangunan transportasi massal terus berlanjut. Salah satunya adalah pembangunan MRT.

Rencana itu disampaikan Jokowi dalam pidato RAPBN dan Nota Keuangan 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019). Menurut Jokowi, MRT dibangun untuk menghubungkan sistem transportasi di kota-kota besar semakin efisien sekaligus menjalankan program transportasi ramah lingkungan.

"Kita juga akan meneruskan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) dan transportasi massal lainnya, agar keseluruhan sistem transportasi di kota-kota besar semakin efisien, semakin bersih dari polusi, dan terkoneksi secara menyeluruh," ujar Jokowi.

 

 

KOMENTAR