Di Webinar Hut BKMT ke-41, Senator DKI Jakarta Bicara Bagaimana Membangunan Karakter Kepemimpinan Organisasi Islam Di Era Disrupsi

JAKARTA, INAKO – Masih dalam suasana Milad Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) ke -41 tahun 2022, Rabu (5/1/21). Hut BKMT kali ini menggelar Webinar dengan mengangkat tema “Membangun Karakter Kepemimpinan Yang Kuat dalam Pengelolaan Organisasi,” Sesuai dengan latar belakang keadaan majelis taklim di atas, maka program-program BKMT diarahkan pada peningkatan kemampuan ustadzah/mubalighot dalam meningkatkan kualitas majelis taklim. Salah satunya, Program pengembangan organisasi yaitu meningkatkan kesadaran dan kemampuan bekerja sama dalam organisasi, dan kerjasama dengan organisasi atau badan lain.
Dalam sambutannya Ketua Umum BKMT, Hj. Syifa Fauzia, M.Art. mengatakan dari awal berdiri BKMT menjadi sarana aset bangsa, Majelis Taklim menjadi sebuah kekayaan umat yang tadinya berupa pembelajaran secara tradisional, majelis taklim berada dirumah-rumah, di aula, di mesjid, di mushola berkembang dan akhirnya dengan adanya BKMT melahirkan sebuah organisasi.
“Alhamdulillah BKMT hingga saat ini menjadi organisasi berbasis Majelis taklim terbesar di Indonesia, tidak hanya diikuti dan dianggotai oleh para muslimah namun sekitar 5% di BKMT anggotanya juga ada Laki-Laki artinya BKMT menjadi sebuah motor penggerak, bersemangat untuk berkiprah dimanapun kita berada,” ucap Syifa Fauzia dikutip media, Rabu (5/1).
Selanjutnya, Prof, Dr. Dailami Firdaus kembali mengenang sosok Ibunda Prof. Dra. Hj. Tuty Alawiyah Abdullah Syafi’ie, sebagai sosok Pendiri BKMT. Beliau sepanjang hidupnya, ia telah menerbitkan 30 buku. Pada tahun 1981, ia mendirikan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT). organisasi ini telah banyak berkontribusi dalam membangun umat Islam di Indonesia, khususnya Muslimah.
Terkait bagaimana membangun karakter kepemimpinan dalam sebuah organisasi, Prof Dr Dailami mengatakan perlunya organisasi membentuk sosok yang kedepan melahirkan kepemimpinan yang amanah, adil, berintegritas, berjiwa sosial, dengan mengedepankan tujuan – tujuan negara sekaligus mampu mencegah bangsa ini terperosok kedalam jurang konflik sosial baik secara vertikal maupun horizontal yang berimplikasinya disitegrasi nasional.
“Pertama, saya ucapkan selamat Milad BKMT yang ke – 41, semoga semakin maju dan semakin jaya. Umat Islam diera global saat ini kita sadar atau tidak sekarang kita melihat umat islam minimnya pemimpin yang memiliki karakter. Tema yang ingin saya sampaikan tentang kepemimpinan yang kompetitif diera disrupsi, Saat ini kekuasan milik yang kuat bukan lagi milik yang benar. Kita terbelah dengan dunia nyata dan dunia maya,” ucap Prof. Dr. Dailami disesi webinar majelis taklim yang diikuti seratus peserta dari perwakilan 34 provinsi seluruh Indonesia
Ketua Dewan Pembina PP BKMT tersebut menambahkan, umat islam secara de fakto saat ini terpecah dua, kita lihat bagaimana contoh saja di timur tengah yang terpecah dan timbul konflik ditengah masyarakatnya. Lain halnya umat islam di kita Indonesia adalah mayoritas, namun dalam segi kualitas kita sangat lemah kepemimpinan dalam ormas – ormas Islamnya. Di Indonesia saat ini ada ratusan ormas – ormas Islam namun hanya beberapa yang muncul kepermukaan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh umat itu sendiri, jelasnya.
“Dalam setiap pemilu misalkan, umat Islam selalu kecewa karena saat pemimpin nasional yang terpilih sangat lemah dalam karakter keislamannya, oleh karenanya dalam webinar ini sangat penting kita BKMT mengkaji hal tersebut. BKMT sebagai wadah dapat berperan lebih optimal sesuai khitoh perjuangan dapat memberikan kontribusi yang konstruktif, positif dalam pembangunan nasional baik dipusat maupun di daerah. Belajar dari kepemimpinan Almarhumah Ibunda Prof. Dra.Hj. Tuty Alawiyah, agar segenap pimpinan BKMT memiliki tanggung jawab moral merekat kesatuan nasional persatuan Indonesia,” ucap Prof. Dr Dailami diakhir paparannya.
Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) berdiri tanggal 1 Januari 1981 di Jakarta. Organisasi ini lahir dari kesepakatan lebih dari 735 Majelis Taklim yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Organisasi BKMT telah berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Cakupan perkembangan anggotanya mencapai ribuan majelis taklim dengan meliputi jutaan orang jamaah yang tersebar di 34 propinsi.
Webinar BKMT ini selain Prof. Dr. Dailami Firdaus juga hadir Prof. Dr. Jimly Ashiddiqi yang menjadi pemateri. Kita ketahui keduanya sosok tersebut adalah Senator asal DKI Jakarta dan Tokoh Betawi serta Cedikiawan Muslim Indonesia. (***)
TAG#DPD RI, #Senator Dailami Firdaus, #Badan Kontak Majlis Taklim, #Inakoran
190234142
KOMENTAR