Dijaga TNI dan Polisi, Pasar Sentral Manonda Palu Kembali Beroperasi

Palu, Inako –
Seminggu setelah gempa besar 7,4 SR, menghantam Palu, Donggala dan Sigi, Sulteng, aktivitas jual beli di pasar sentral inpres Manonda Palu, milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, kembali berjalan normal.
"Pedagang mulai berjualan sejak tiga hari usai gempa," kata salah seorang pedagang Rusli, Jumat.
Menurut dia, pedagang merasa aman berdagang karena adanya pengawalan dari pihak tentara dan polisi, yang berjaga di sekitar lokasi pasar.
Untuk harga, kata dia, pedagang tidak menaikan harga, karena akan memberatkan masyarakat korban bencana.
Harga bawang putih Rp30 per kilogram, bawang merah Rp30 ribu per kilogram, cabai rawit Rp30 ribu per kilogram, cabai keriting Rp15 ribu per kilogram dan tomat Rp5 ribu per kilogram.
"Harga stabil, tidak mungkin kami naikan karena sama-sama susah," ujarnya.
Harga jagung Rp2.500 per biji dan kentang Rp10 ribu per kilogram.
"Kita turunkan harga, biar masyarakat kembali lagi ke pasar," imbuhnya.
Imran, pedagang telur mengatakan harga satu rak telur Rp45 ribu, dan itu masih dalam kondisi normal. "Tidak ada kenaikan kalau habis, tinggal telepon ke kandang untuk minta stok lagi," katanya.
Para pedagang di Pasar Manonda berharap agar listrik segera diperbaiki, karena kalau sudah normal, aktivitas pedagang bisa 24 jam penuh dalam sehari. "Sekarang buka pagi sampai sore," ujarnya.
Irma, salah seorang pembeli mengaku bersyukur, aktivitas jual beli di pasar kembali normal. "Malas juga, kalau sehari-hari hanya makan nasi dan mie instan," ujarnya.
Masyarakat Kota Palu kembali normal dan pulih, pascagempa bermagnitudo 7,4 SR di daerah tersebut.
Masih Survei, Dishub Ambon Belum Ijinkan Grab Beroperasi
Bantu Korban Gempa Palu, Empat Negara Tawarkan Bantuan Kepada Indonesia
TAG#Pasar Sentral, #Palu, #TNI, #gempa bumi
190215795
KOMENTAR