Dilema Bale di Madrid

Oleh: Tommy Duang

Mataloko - Flores, Inako

Dari 29 pemain yang menghuni squad Madrid saat ini, tidak ada yang lebih menyedihkan dari Gareth Bale. Didepak oleh manajemen klub, namun tidak ada klub yang mau menampung. Bukan rahasia lagi, sejak musim lalu Bale sudah masuk daftar para pemain yang hendak dibuang keluar Bernabeu.

Pada awal musim ini, ketika Zidane merilis daftar pemain yang hendak dijual, nama Bale tetap bertengger di sana. Selain Bale, ada enam nama lain yang menjadi korban ambisi perampingan squad Zidane.

Orang-orang malang itu ialah Nacho Fernandez, Sergio Reguilon, Alvaro Odriozola, James Rodriguez, Mariano Diaz, dan Borja Mayoral.

Sebenarnya, Bale masih ingin bertahan dan berkontribusi untuk Madrid, hanya saja keinginan itu rupanya diperumit manajemen klub. “Saya ingin bermain rutin karena yakin masih bisa memberikan banyak hal di usia saya saat ini. Namun klub membuat segala sesuatunya menjadi sulit,” kata Bale pekan lalu.

Saat ini Bale menghuni daftar empat besar pemain dengan gaji tertinggi. Tidak tanggung-tanggung, Bale meneraup gaji sebesar Rp. 3,9 miliar setiap pekannya. Gaji fantastis Bale itu turut berkontribusi menjadikan Madrid sebagai klub dengan pengeluaran gaji pemain terbesar kedua setelah Barcelona.

Pandemi Covid-19 turut mempersulit jalan keluar Bale dari Bernabeu. Mayoritas klub sepak bola sekarang mengalami kesulitan keuangan. Hampir pasti tidak ada tim yang mau membeli pemain berusia 31 tahun bergaji tinggi dan dalam dua musi terakhir tidak bermain regular.

“Saya tidak berpikir akan ada klub yang bersedia membayar gaji tinggi untuk pemain berusia 31 tahun yang tidak bermain reguler dalam dua musim terakhir,” kata mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon dilansir AS pada Minggu (06/09/2020).

Selanjutnya Calderon menambahkan bahwa bila Madrid tetap ngotot menendang keluar Bale dari Bernabeu, solusi yang paling mungkin ialah melepas Bale gratis. Itu menjadi solusi baik bagi tim maupun bagi sang pemain.

“Mungkin jika Real bersedia melepas Bale gratis, itu bisa menjadi solusi bagi kedua belah pihak,” kata Calderon.