Dinas Ketahanan Pangan Sulteng Pastikan Stok Pangan Aman

Palu, Inako

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah memastikan stok pangan untuk masyarakat Sulteng aman untuk beberapa bulan ke depan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan setempat, Abdullah Kawulusan di Palu, Rabu mengatakan bahwa ketersediaan berbagai jenis komoditi pangan untuk kebutuhan masyarakat di daerah kini dalam keadaan memadahi.

"Soal stok pangan Sulteng, tidak perlu diragukan, sebab selain beras yang merupakan kebutuhan pokok, juga masih banyak pangan nonberas," katanya.

Menurutnya, selama ini, Sulteng dikenal sebahai daerah penghasil beras dan produksi petani Sulteng mampu didistribusikan keluar daerah seperti Gorontalo dan Manado.

Sebaliknya, beras dari luar seperti provini tetengga yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat juga banyak dijual pedagang di pasar-pasar tradisional di Kota Palu.

Karena itu, Sulteng tidak sama sekali tidak akan kekurangan beras, meski beberapa daerah di provinsi ini sempat dilanda bencana alam banjir bandang.

Namun demikian, kata dia, bencana alam tersebut tidak mengganggu persediaan beras sampai sekarang ini cukup memadai.

Sementara Kepala Perum Bulog Sulawesi Tengah, Mifahul Ulum secara terpisah mengatakan masih memiliki stok beras di gudang dalam jumlah yang memadai.

"Kami hingga kini masih punya stok beras di gudang mencapai 15.000 ton," kata dia.

Menurutnya, jika diperhitungkan dengan rencana penyaluran setiap bulannya, stok beras sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan selama beberapa bulan ke depan.

Selain masih memiliki persediaan beras dalam jumlah besar, Bulog Sulteng juga terus gencar melakukan pembelian beras produksi petani di sejumlah sentra produksi di Provinsi Sulteng.

Realisasi pengadaan beras akhir Juni 2019 sudah sekitar 10.000 ton dari target yang ditetapkan sebanyak 30.000an ton pada musim panen (MP) 2019 ini.

Bulog selain menyalurkan beras medium, juga beras premium (beras kebutuhan komersial).

Beras komersial yang dijual oleh Bulog cukup diminati masyarakat, karena kualitasnya tidak kalah dengan beras premium yang dijual para pedagang di pasar-pasar tradisional maupun modern.