Dinas Lingkungan Hidup Mukomuko Larang Warga Minum Air Dari Sungai Mukomuko

Binsar

Thursday, 31-01-2019 | 01:56 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Mukomuko, Inako –

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mensinyalir, air yang berasal dari sungai Mukomuko mengandung bakteri Escherichia coli atau E-coli. Karena itu, dinas itu tidak merekomendasikan warga daerah itu menggunakan air sungai tersebut untuk dijadikan air minum.

Menurut Kabid Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Fernandi, air yang berasal dari sungai Mukomuko masuk kategori kelas dua, dan bukan untuk diminum.

“Dari hasil pemeriksaan, air sungai daerah ini tergolong kelas dua sehingga bakteri Escherichia coli atau E-coli tinggi sehingga kami tidak merekomendasikan air  sungai untuk minum,” katanya.

Melalui Kasi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan Novriansyah di Mukomuko, Rabu, Fernandi menghimbau warga untuk tidak menggunakan air itu untuk minum.

Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dan uji sample air di enam sungai besar daerah ini pada tahun 2018 di laboratorium kesehatan daerah (Kesda) milik Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.

Dinas Lingkungan Hidup selama tahun 2018 sebanyak tiga kali melakukan uji laboratorium air sungai di daerah ini.

Karena kualitas air sungai di daerah ini tergolong kelas dua, katanya, sehingga sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, maka sungai daerah ini hanya bisa untuk sarana kreasi air seperti budi daya ikan air tawar dan mengairi tanaman.

Ia menyatakan, air di hilir sungai di daerah ini mengandung bakteri Escherichia coli atau E-coli  yang diduga bersumber dari kotoran manusia atau dan berbagai limbah rumah tangga.

Instansinya, katanya, pada tahun ini berencana menanam pohon sepanjang sempadan sungai kritis guna memulihkan secara bertahap kualitas air sungai yang tidak buruk di daerah ini.

Dinas Lingkungan Hidup setempat tidak hanya menanam pohon di sempadan sungai yang kritis di daerah ini, termasuk menanam pohon di sempadan pantai dan danau di daerah ini.

 

KOMENTAR