Dindagkop-UKM Kota Pekalongan Pastikan Stok Bahan Pangan Aman Ditengah Wabah Corona

Kota Pekalongan, Inako
Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan pastikan stok pangan di Kota Pekalongan masih aman terkendali, ditengah mewabahnya virus Corona.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan, Bambang Nurdiyatman, mengungkapkan bahwa ditengah permasalahan virus Corona (Covid-19) stabilitas pangan di Kota Pekalongan tetap menjadi perhatian Pemerintah Kota Pekalongan dalam menjaga kebutuhan stok pangan.
“Jika ketersediaan pangan di Kota Pekalongan sejak ditetapkannya masa tenggat 14 hari untuk memutus mata rantai COVID -19 masih dalam keadaan stabil,” ucap Dodik, sapaan akrabnya, Rabu (25/3/2020).
Diakui Dodik, wabah Corona berpengaruh terhadap kenaikan harga beberapa komoditi, namun Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah terus mengupayakan agar tidak ada kenaikan secara signifikan.
“Bagaimanapun, ada pengaruhnya, khususnya bagi eksportir kita, sedikit kenaikan harga di gula sampai Rp 17 ribu/kg, kemarin memang terjadi kenaikan bawang Bombay Rp 60-70 ribu/kg, tetapi sekarang sudah turun sekitar Rp 40 ribu/kg, beras masih stabil harganya, bawang putih juga masih standar,” tutur Dodik.
Menurut Dodik, sampai saat ini ketersediaan bahan baku makanan di Kota Pekalongan masih bisa terpenuhi dalam beberapa hari kedepan. Pemerintah Kota Pekalongan terus berkoordinasi dengan Bulog dalam mendistribusikan ke pasar-pasar dengan jumlah yang lebih banyak sehingga harga bisa dikendalikan. Ditengah isu panic buying di beberapa kota di Indonesia, Dodik meminta kepada masyarakat Kota Pekalongan agar tidak resah atau bahkan panik akan ketersediaan pangan.
“Kami tetap melakukan pemantauan harga setiap harinya karena harga bahan pokok ini sifatnya fluktuatif, disamping pasokan yang ada juga tergantung permintaan pembeli seberapa banyak. Tidak usah panik, tidak usah borong. Stok kita aman aja, tidak perlu ikut-ikutan, kita hadapi bersama tanpa menyakiti satu sama lain," tegas Dodik.
Salah satu pedagang di Pasar Podosugih, Karyati membenarkan ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga namun kenaikan tersebut masih standar di tengah wabah Covid-19. Ia juga mengaku sampai saat ini aktivitas Pasar masih lancar seperti biasa dan tidak ada panic buying di tengah masyarakat.
“Gula naik yang tadinya Rp 14 ribu sekarang sekitar Rp17 ribu/kg, beras masih stabil yang premium Rp 13 ribu, standar Rp 11 ribu per kilogramnya. Sementara bawang putih masih normal di angka Rp 37 ribu/kg, namun bawang merah yang naik di angka Rp 35-40 ribu/kg. Telur masih standar Rp 26 ribu/kg, cabai sudah turun,” ujarnya.
Di Pasar Podosugih sendiri belum ada panic buying, aktivitas masih seperti biasanya namun pedagang meminta dinas terkait untuk menyediakan wastafel dan handsanitizer, serta masker untuk mereka yang setiap harinya bertransaksi jual beli dan rentan penyebaran virus Corona.
“Saya selama ini membawa sendiri dari rumah hand sanitizernya dan sekarang sudah susah nyarinya,” pungkas Karyati.

KOMENTAR