Dinkes Mimika-Papua Akui, 81 Warganya Terinfeksi DBD

Binsar

Friday, 15-03-2019 | 09:35 am

MDN
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Mimika, Obet Tekege [ist]

Timika, Inako –

Wabah demam berdarah dengue (DBD) masih menyerang sebagian warga Mimika Papua hingga awal Maret 2019.

Laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika menyebutkan, hingga pekan kedua Maret, masih ada 81 warga daerah itu yang sedang terinfeksi penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypty.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Mimika, Obet Tekege di Timika, Kamis, mengatakan kasus terbanyak di wilayah Kelurahan Pasar Sentral Timika, Distrik Mimika Baru, dengan jumlah 32 kasus.

Meskipun jumlah kasus DBD di Timika semakin meningkat tajam dan telah merenggut korban jiwa satu orang, namun hingga kini pemkab setempat belum menyatakan kasus DBD itu sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Dinkes Provinsi Papua telah menyatakan Mimika dalam status KLB DBD. Tapi kami di daerah belum menyatakan seperti itu karena belum dikoordinasikan dengan pimpinan daerah," kata Obet.

Penetapan status KLB terhadap suatu penyakit, kata dia, harus dilakukan oleh pimpinan daerah atau minimal oleh pejabat setingkat kepala Dinas Kesehatan jika pimpinan daerah tidak berada di tempat atau sedang bepergian ke luar daerah.

Menurut Obet, jajarannya terus mengampanyekan pembersihan lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk dan mengimbau masyarakat terlibat penuh dalam upaya membersihkan lingkungan sekitar permukiman mereka.

Saat ini, katanya, persediaan peralatan untuk pengasapan dan bubuk abate di Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Mimika mulai menipis.

 Beberaa waktu lalu Dinkes Mimika telah menyurati Dinkes Provinsi Papua untuk membantu persediaan peralatan pengasapan dan bubuk abate, namun hingga kini belum juga dikirim.

"Langkah terbaik yang bisa dilakukan yaitu setiap rumah tangga bertanggung jawab membersihkan lingkungannya dari sarang nyamuk. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami gejala demam atau panas tinggi, segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan," katanya.

Sejauh ini kasus DBD di Timika telah menelan korban jiwa yaitu almarhum Rangga Nathaniel Tanggulungan, bocah berusia 6 tahun yang sedang duduk di bangku TK Sekolah Yayasan Tabita Sion. 

KOMENTAR