Dinpar NTT Siapkan Lahan 136 Hektar Untuk Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo

Binsar

Tuesday, 10-07-2018 | 09:29 am

MDN
Wisatawan sedang menikmati keindaham alam Labuan Bajo [ist]

Kupang, Inako –

Dukungan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terhadap pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores tergolong sangat besar.

Hal itu paling tidak dapat dinilai dari keputusan Dinas Pariwisata NTT yang menyediakan lahan seluas 136 hektar di Labuan Bajo kepada Badan Ototorita Pariwsiata (BOP) di daerah ujung barat Pulau Flores itu.

"Lahan yang disiapkan ini sebagai langka awal pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, BOP Labuan Bajo akan memanfaatkannya untuk investasi pariwisata dan sebagainya," kata, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu, di Kupang, Senin (9/7/2018).

Lahan tersebut, kata Marius, merupakan bagian dari kawasan hutang seluas 400 hektare di Labuan Bajo yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Lahan yang dimanfaatkan, lanjutnya, merupakan hutan lindung yang akan ditata dan dikembangkan sebagai kawasan pengembangan pariwisata.

Marius menambahkan, tidak menutup kemungkinan selain lahan yang tersedia di Labuan Bajo, pengembangan pariwisata juga dilakukan pada lahan-lahan yang diberikan pemerintah kabupaten se-daratan Pulau Flores.

 

Rumah adat Suku Pautola di Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores [ist]

Pariwisata Flores, lanjut Marius, bukan saja Labuan Bajo, tetapi juga kabupaten lain di sepanjang pulau itu, seperti Ruteng, ibu kota Kabupaten

Manggarai, Bajawa, ibu kota Kabupten Ngada, Ende, ibu kota Kabupaten Ende, dan sekitarnya, hingga Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, serta Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, dan sekitarnya.

"Daerah-daerah ini yang menjadi kawasan pengembangan strategis pariwisata nasional yang dikelola BOP yang pusatnya di Labuan Bajo," katanya.

Marius menjelaskan, BOP Labuan Bajo bertugas mengkoordinasi semua stakeholders terkait pengembangan pariwisata di wilayah Flores termasuk Kabupaten Sumba Timur, Kabupten Sabu Raijua, dan Kabupaten Rote Ndao. 

"Badan ini yang selanjutnya akan mencari investasi pariwisata di lahan-lahan yang disiapkan pemerintah," katanya.

KOMENTAR