Dinsos Bali Mengajak PSK Mengikuti Pelatihan Keterampilan

Binsar

Thursday, 25-07-2019 | 14:40 pm

MDN
Ilustrasi lokalisasi [ist]

Denpasar, Inako

Dinas Sosial Provinsi Bali berencana melakukan pendekatan ke sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi di sejulah lokasi di Pulau Dewata untuk mengikuti pelatihan keterampilan sebagai salah satu cara mengajak mereka berhenti dari cara hidup yang mereka jalankan selama ini.

Terkait rencana itu, Dinos Bali saat ini sedang menyiapkan pelatihan keterampilan bagi mereka, dengan harapan agar mereka bisa berhenti dari pekerjaan di "lembah hitamnya" itu.

"Kami akan data dulu pelatihan keterampilan yang mereka inginkan itu apa saja. Tentu pelatihannya tidak bisa 'top down', karena jika dipaksakan akan mubazir," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Kamis.

Dewa Mahendra menjelaskan, langkah awal yang mereka lakukan adalah melakukan pembinaan dan pendataan ke sejumlah tempat terselubung yang digunakan untuk praktik prostitusi.

"Dimana ada daerah yang potensi tinggi jumlah PSK-nya, itu kami fokuskan dulu untuk dilakukan pembinaan. Dalam pembinaan kami juga melibatkan Dinas Kesehatan dan pemuka agama," ujar mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali itu.

Melalui pembinaan itu, katanya, pihak Dinsos akan memberikan pemahaman mengenai risiko-risiko yang dihadapi jika mereka tetap bekerja sebagai PSK.

Bersamaa dengan itu, lanjutnya, pihaknya akan menyampaikan alternatif-alternatif pekerjaan yang bisa diambil jika mereka mau berhenti bekerja di "dunia malam" dan pemerintah akan memfasilitasi pelatihan keterampilan yang diinginkan.

"Dari hasil pembinaan yang sudah kami lakukan, sesungguhnya mereka terpaksa menjadi PSK karena berbagai keadaan, diantaranya karena faktor himpitan ekonomi. Selain itu, mereka sebenarnya juga berkeinginan untuk mencari pekerjaan lain dan berhenti menjadi PSK," ucap mantan Penjabat Bupati Bangli itu.

Dewa Mahendra mengemukakan, berdasarkan hasil pembinaan dan pendekatan yang sudah dilaksanakan, ada yang menginginkan mendapatkan pelatihan spa, pelatihan salon, menjahit, dan membordir.

Rencananya pelatihan keterampilan akan dilaksanakan mulai 2020. "Tentu kami akan menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia, di samping pelatihannya menyesuaikan dengan kemauan mereka sehingga benar-benar mereka mau berhenti menjadi PSK," ujar birokrat asal Kabupaten Buleleng, Bali itu

KOMENTAR