Dinsos Gorontalo: Radikalisme Merupakan Ancaman Batu Bagi Masa Depan Anak

Gorontalo, Inako
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge mengingatkan semua pihak agar melindungi anak-anak dari kemungkinan direcoki paham radikal mengingat anak-anak merupakan kelompok yang rentan disusupi ajaran radikal baik melalui orang tua mereka atau kelompok sosial tertentu yang sudah terpapar paham itu.
Berbicara di Gorontalo, Rabu, Sunge mengatakan radikalisme merupakan ancaman baru bagi masa depan anak-anak. Ancaman tersebut dapat terjadi secara berkelanjutan dari sisi pemahaman agama, bermasyarakat, hingga tumbuh kembang anak.
Meski mengaku bahwa hingga saat ini, dirinya belum melihat indikasi jaringan terorisme yang melibatkan anak sebagai pelaku, korban atau saksi di Provinsi Gorontalo, namun ia berpendapat bahwa terorisme merupakan masalah yang menuntut perhatian semua pihak, karena merusak kehidupan masyarakat.
“Hingga saat ini belum terlihat indikasi jaringan terorisme yang melibatkan anak sebagai pelaku, korban atau saksi di Provinsi Gorontalo. Namun pemerintah mewaspadai berbagai hal yang dapat mengarah ke sana,” tukasnya di Gorontalo.
Untuk meningkatkan pemahaman pencegahan dan penanganan anak korban stigmatisasi, radikalisme dan tindak pidana terorisme, pihaknya melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat.
"Kemarin kami menggelar sosialisasi kebijakan perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme bagi tokoh agama, tokoh masyarakat, pendidik, organisasi kemasyarakatan dan media massa di Provinsi Gorontalo," katanya.
Kegiatan ini diikuti 100 peserta dengan narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yakni Asisten Deputi perlindungan Anak Berhadapan Dengan Hukum, Hasan,.
Juga hadir Asisten Deputi Konflik Sosial Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ponco Respati Nugroho, serta Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Eka Sulistia Hardiningsih.
TAG#Radikalsime, #anak-anak, #Gorontalo
190216925
KOMENTAR