Direktur Intelijen Nasional AS: Rusia dan Iran sama-sama berusaha ikut campur dalam kampanye pemilihan 3 November

Hila Bame

Friday, 23-10-2020 | 10:56 am

MDN

 

Jakarta, Inako

 

Sebuah email, yang menuntut pemilih mengubah afiliasi partainya ke Partai Republik dan memilih Presiden Donald Trump atau "kami akan datang setelah Anda", tampaknya berasal dari alamat email Proud Boys yang tampak resmi, alamat itu tidak autentik, keamanan kata analis.

The Proud Boys menyangkal mereka berada di balik pesan tersebut.


BACA JUGA: 

Biden pada Debat Terakhir: Siapapun yang bertanggung jawab atas banyak kematian tidak boleh tetap menjadi presiden Amerika Serikat


 

 

Pada Rabu (21 Oktober), Direktur Intelijen Nasional AS John Ratcliffe mengatakan Rusia dan Iran sama-sama berusaha ikut campur dalam kampanye pemilihan 3 November. Badan intelijen AS masih menganalisis dengan tepat siapa di Iran yang memerintahkan operasi dan niatnya, kata tiga sumber.

Entah mereka melakukan kesalahan bodoh atau ingin tertangkap, "kata seorang pejabat senior pemerintah AS, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya." Kami tidak khawatir kegiatan ini menjadi semacam bendera palsu karena bukti pendukung lainnya. Ini adalah Iran. "

Atribusi terhadap peretas Iran tidak selalu berarti sebuah kelompok bekerja atas perintah pemerintah di sana. Para pejabat Iran membantah tuduhan AS tersebut.

Tuduhan ini tidak lebih dari skenario lain untuk merusak kepercayaan pemilih dalam keamanan pemilu AS, dan tidak masuk akal, "kata Alireza Miryousefi, juru bicara misi Iran untuk PBB di New York.

 

 

TAG#AS, #IRAN, #RUSIA, #PEMILU AS, #TRUMP, #BIDEN

198734117

KOMENTAR