Dirut BPJS Kesehatan Nilai Salah Satu Sebab Defisit Karena Masyarakat Daftar BPJS Saat Sakit

Jakarta, Inako
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Fahmi Idris mengatakan salah satu sebab defisit dalam penyelenggaraaan jaminan kesehatan nasional adalah karena banyak anggota masyarakat yang mendaftar masuk BPJS Kesehatan pada saat sakit.
“Mendaftar saat sakit, bagaimana enforcement-nya. Ini kita mau carikan jalan keluar yang tentu tidak mudah. Kalau di Korea kan enforcement-nya jelas, pil pahit ini pernah (terjadi di) Korea 2004. Kemudian mereka enforcement bisa ambil langsung, sita aset, tapi kan kita tidak ke situ. Kita lihat situasionalnya sisi kepesertaan," kata Fahmi di Istana Komplek Kepresidenan Jakarta, Senin (29/7/2019).
Ia mengaku, saat ini pihaknya sedang melakukan pembenahan secara menyeluruh di sistem Jaminan Kesehatan Nasional. Salah satunya aspek kepersertaan. Pasalnya, masih ditemukan masyarakat yang mendaftar BPJS pada saat sakit.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp19,41 triliun. Dimana pemerintah menyuntikkan bantuan keuangan senilai Rp10,29 triliun sehingga posisi gagal bayar menyusut menjadi Rp9,1 triliun.
Ia menjelaskan, meski defisit, BPJS dan pemerintah belum berencana menaikan angka iuran bulan peserta.
“Belum (ada opsi menaikan), makanya kita akan bahas lagi. Setelah ini Presiden minta bahas lagi rapat tingkat menteri,” katanya.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan dari hasil rapat bersama Presiden Jokowi dan jajaran menteri belum ada opsi menaikan iuran.
TAG#Defisit, #BPJS Kesehatan, #Iuran BPJS
190215899
KOMENTAR