Disesalkan Sikap Uskup Sipri Hormat, Emosional Menuduh Wartawan Membuat Provokasi

Hila Bame

Wednesday, 06-05-2020 | 21:01 pm

MDN

Oleh : Petrus Selestinus, Koordinator TPDI & Advokat Peradi

 

Jakarta, Inako

 

Pertemuan dialog tertutup di kediaman Bupati Manggarai Timur, antara Uskup Sipri Hormat dengan Bupati Agas pada hari Senin tanggal 4 Mei 2020, hingga malam hari tidak diperoleh penjelasan, karena dialog dengan agenda soal pro-kontra Tambang dan Pabrik Semen di Luwuk dan Lingko Lolok, hasilnya tidak dipublish, padahal sangat ditunggu masyarakat melalui media.

Wartawan sengaja menunggu untuk mendapatkan informasi langsung dari Uskup Sipri Hormat, tentang hasil dialog pro-kontra pendirian Tambang Semen, namun kita semua harus kecewa, karena Uskup Sipri Hormat tidak memberikan informasi apapun seputar hasil dialog  tentang pro-kontra pendirian Tambang Semen. Uskup Sipri Hormat malah reaktif, emosional bahkan naik pitam. 

Kita tidak menemukan alasan yang logis mengapa Uskup Sipri Hormat emosional, naik pitam sambil berkata "ini bukan saatnya, kita punya saat terkait ini, anda jangan membuat apa, kita ini urusan kemanusiaan bukan urusan yang lain. Ingat baik-baik jangan buat provokasi". Nampak jelas Uskup Sipri Hormat tidak fokus dan grogi ketika wartawan menanyakan soal pro-kontra Tambang Semen.

Dialog soal pro-kontra Tambang Semen, adalah agenda Bupati Agas, yang sudah dijelaskan ke media. Karena itu sikap emosional dan naik pitam Uskup Sipri Hormat terhadap Wartawan, mestinya tidak perlu terjadi, karena agenda dialog bukan rahasia dan bukan soal pribadi, melainkan soal pro-kontra pendirian Pabrik dan Tambang Semen, yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Kita semua khawatir Uskup Sipri Hormat, berubah sikap dan mendukung Investor membangun Pabrik dan Tambang Semen, karena dialog Bupati Agas dengan Uskup Sipri Hormat agendanya membahas pro-kontra pembangunan Tambang Semen di Mantim, sehingga publik dan pers ingin tahu apa hasil dialognya.

Publik dan Media sangat ingin memastikan bagaimana sikap pimpinan Gereja di Mangarai terhadap persoalan pro-kontra Tambang Semen, karena soal menolak tambang adalah soal konsistensi terhadap komitmen, tetapi Bupati Agas sudah offside, lari dari komitmen dan memilih pro Tambang Semen, karena itu kita tidak ingin gereja terjebak dalam pilihan sikap yang keliru dari Bupati Agas.

Masalah pro-kontra soal Tambang Semen di Mantim juga masalah kemanusiaan dan keadilan sosial, yang tidak kalah bahayanya dengan ancaman  COVID-19, malah soal keadilan sosial dalam pro-kontra Tambang Semen di Mantim, jauh lebih penting dan harus diprioritaskan. Publik menunggu klarifikasi dari Uskup Sipri Hormat tentang hasil dialog dengan Bupati Agas agar semuanya clear.


 

KOMENTAR