Dishub Kota Pekalongan Perketat Pengawasan Pemudik Dari Daerah Zona Merah

Kota Pekalongan, Inako
Dinas Perhubungan Kota Pekalongan akan memperketat pengawasan jalur masuk ke wilayah Kota Pekalongan dengan menyiapkan pos-pos pengawasan di sejumlah titik untuk mengantisipasi pool bus yang menurunkan penumpang di jalan.
Langkah tersebut diambil, guna mengantisipasi dan mencegah masuknya virus Corona akibat lonjakan jumlah pemudik dari Jakarta, Solo, Surabaya dan daerah lain yang telah terpapar virus Corona yang masuk ke Kota Pekalongan.
Disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekalongan, Slamet Prihantono, Dishub bekerjasama dengan instansi terkait lainnya telah menyiapkan 11 posko pengawasan. 9 posko kecil terdiri dari 6 posko dari arah Jakarta, 1 posko dari arah Surabaya, 2 posko di exit tol Pekalongan-Batang. Sedangkan 2 posko terpadu lainnya berlokasikan di terminal dan stasiun Kota Pekalongan yang dilengkapi dengan personel jaga yang siap menjaga 24 jam terbagi dalam 3 shift secara bergantian.
"Dalam pos-pos jaga tersebut diisi sejumlah personel untuk menghalau para sopir bus dan travel, agar tidak menurunkan penumpang di jalan. Semua harus menurunkan atau menaikkan penumpang di terminal. Apabila masih ada PO Bus yang masih bandel atau tidak mengindahkan kebijakan ini akan kami tindak tegas dengan menggandeng pihak kepolisian untuk diberikan sanksi," tegas Totok sapaan akrabnya, Rabu (1/4/2020).
Menurut Totok , selain membuat pos pengawasan, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pencegahan Covid-19 di Kota Pekalongan, yakni dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan dan pengecekan suhu tubuh serta penyediaan handsanitizer di sejumlah angkutan umum, angkutan bus di terminal, stasiun, agen travel, dan mendata para pemudik yang kembali ke Kota Pekalongan dari perantauan daerah terindikasi paparan Covid-19 sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Yang berangkat setelah kumpul di pol bus mereka harus ke terminal, sebelum keberangkatan dicek kesehatan dengan alat thermo gun, setelah dinyatakan sehat boleh melanjutkan perjalanan, namun jika ada salah satu penumpang yang terindikasi suhunya melampaui batas langsung diturunkan dan diminta untuk tidak melanjutkan perjalanan, kemudian para penumpang juga akan didata oleh petugas dan diimbau untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Disamping itu, kami juga bersinergi dengan Polri melakukan patroli secara mobile untuk terus mengawasi apabila ada bus yg menurunkan penumpang di jalan akan kami tindak tegas," pungkas Totok.

KOMENTAR