Disperindag Lebak Tingkatkan Kualitas Kerajinan Masyarakat Badui

Binsar

Friday, 27-07-2018 | 09:01 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Lebak, Inako – 

Keseriusan Perhatian Pemerintah kabupaten Lebak, Provinsi Banten terhadap peningkatan taraf kehidupan masyarakat suku Badui di Kabupaten Lebak, tidak dapat diragukan lagi. Salah satunya nampak dalam perhatian Pemkab Lebak terhadap peningkatan kualitas produk kerajinan masyarakat Badui melalui pembinaan, pelatihan dan magang ke luar daerah.

Ilustrasi [ist]

 

"Kami optimistis produk kerajinan masyarakat Badui bisa diterima pasar domestik dan mancanegara," kata  Kepala Seksi Aneka Industri Disperindag Kabupaten Lebak Sutisna di Lebak, Kamis.

Menurut Sutisna, upaya itu dilakukan pemda dengan tujuan agar produk kerajinan masyarakat suku Badui bisa bersaing di pasar internasional, mengingat beberapa waktu lalu produk suku itu diminati sebagian warga Vietnam.

Saat ini, bentuk pelatihan yang diberikan berupa pembuatan pewarna alami dengan menggunakan bahan baku dari pepohonan yang ada di daerah itu. Selain itu, pemda juga memberi bantuan berupa peralatan tenun dan pembinaan kewirausahaan.

Bersamaan dengan itu, sejumlah pengrajin Badui juga dibimbing untuk belajar magang bidang penjahitan bordir dan motif di beberapa daerah seperti di Tasikmalaya, Jawa Barat dan Yogyakarta.

Selama ini, produk kerajinan Badui memiliki corak dan warna tersendiri dan dikagumi konsumen. Bahkan, diantaranya produk kerajinan kain tenun Badui menembus sejumlah negara di Asia dan Eropa.

"Kami berharap peningkatan kualitas produk kerajinan Badui bisa diminati pasar," katanya.

Menurut dia, pihaknya kini mengembangkan sebanyak 17 motif tenun Badui karena memiliki nilai jual di pasaran. Pihaknya mengapresiasi produk tenun Badui belum lama ini mengisi kegiatan fashion internasional di Inggris yang dipromosikan desainer dari Jakarta.

Ilustrasi [ist]

 

Motif tenun khas Baduy mencakup jenis tenun poleng dengan Corak Hisueng, Kacang Herang, Paul, Mursadam, Pepetikan, Magrib, Capit Hurang, Lepeut, dan Gula Aseng. Motif tenun Suat dengan jenis Sungket, Samata, Adu Mancung, dan Sabuk Beureum. Serta, motif Aros dengan jenis Kembang Saka, Cikur,Anggeus dan Awi Gede.

Amir (45), seorang perajin khas Badui mengatakan pihaknya kerapkali mempromosikan produk kerajinan Badui ke berbagai daerah agar lebih dikenal masyarakat luas.

Produk kerajinan khas Badui di antaranya aneka sovenir, kain tenun, pakaian, tas koja, selendang, samping dan golok.   

KOMENTAR