Distanbun Lebak Salurkan Benih Kelapa Sawit Kepada Petani Plasma

Binsar

Wednesday, 29-08-2018 | 10:13 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Lebak, Inako –

Sejumlah kelompok petani plasma di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menerima bantuan benih sawit dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak.

Bantuan benih tersebut merupakan langkah awal dari program peremajaan tanaman kelapa sawit di 730 hektare perkebunan sawit yang ada di Lebak.

"Peremajaan itu guna mendongkrak produktivitas komoditas kelapa sawit," kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat sosialisasi penerimaan benih kelapa sawit di Lebak, Sabtu lalu.

Menurut Dede Supritana, tanaman sawit yang ada di lahan 730 hektar itu, sudah mencapau usia tua antara 25-30 tahun sehingga produksinya mengalami penurunan yang signifikan.

Produktivitas kelapa sawit yang sudah tua hanya berkisar empat ton per hektare, sehingga petani tidak menikmati keuntungan karena biaya perawatan cukup tinggi. Jika dilakukan peremajaan bisa menghasilkan produktivitas mencapai sembilan ton per hektare, jelas Dede.

Selama ini, ujar Dede, Kabupaten Lebak juga penghasil komoditas kelapa sawit terbesar di Provinsi Banten.

Pemerintah daerah menyalurkan bantuan peremajaan seluas 730 hektare benih kelapa sawit tersebar di Kecamatan Banjarsari, Gunungkencana, Malingping, Cigemblong, Cijaku dan Panggarangan.

Saat ini, petani plasma kelapa sawit cukup membantu pemerintah, terutama penyerapan lapangan pekerjaan juga pertumbuhan ekonomi.

“Kami berharap bantuan penyaluran benih kelapa sawit dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurut Dede, selama ini perkebunan kelapa sawit menjadikan primadona pendapatan tetap petani, selain membudidaya tanaman pangan dan palawija.

Bahkan, areal perkebunan kelapa sawit milik petani plasma hingga mencapai ribuan hektare.

Mereka menjual komoditas kelapa sawit bermitra dengan PT Perkebunan Nusantara VIII Kertajaya yang ada di Kecamatan Banjarsari.

Harga tandan buah segar (TBS) ditampung perusahaan dengan harga bervariasi antara Rp1.300 sampai Rp1.500 per Kg.

"Kami optimistis peremajaan kelapa sawit itu dipastikan tiga tahun ke depan bisa menumbuhkan ekonomi petani," katanya.

Pohon Sawit Tua yang membuthkan peremajaan [ist]

 

Ujang (60) seorang petani mengaku dirinya sangat lega setelah mendapat bantuan peremajaan dengan menerima benih seluas dua kelapa sawit hektare dari pemerintah daerah.

"Kami sudah 45 tahun menggeluti usaha perkebunan kelapa sawit dan bisa membangun rumah serta menyekolah anak-anak," katanya.

Maman (50) seorang petani plasma kelapa sawit warga Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak mengaku saat ini harga TBS terus bergerak naik.

Permintaan CPO kini cukup tinggi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, perusahaan agen maupun industri.

"Semua petani plasma di sini ditampung oleh PTPN VIII Kertajaya untuk diproduksi menjadi CPO," katanya.

 

KOMENTAR