Dua Hari Tak Pulang, Sapriyansyah Ditemukan Tak Bernyawa

Tarakan,Inako

Pencarian dua orang warga Tarakan yang izin memancing kepada keluarganya kini menemukan titik terang.

Salah satu korban Sapriyansah ditemukan oleh warga dalam keadaan meninggal dunia terapung ditengah laut. Pukul 08.30 warga melaporkan hal tersebut kepada Satuan Polair yang selanjutnya tim gabungan Basarnas Tarakan dan Polair Polda Kaltara menuju lokasi penemuan mayat. 

BACA JUGA:   

Izin Pergi Mancing, Sapriyansah dan Harianto Tak Kunjung Pulang

Kepala Kantor SAR Tarakan, Amiruddin membenarkan telah menerima informasi dari masyarakat adanya penemuan mayat. "Jadi pagi ini ada informasi dari masyarakat adanya penemuan mayat yang disampaikan kepada Polair Polda Kaltara lalu disampaikan kekita dan Tim SAR gabungan bersama Polair Polda Kaltara segera menuju kesana lalu mengevakuasi dan membawa ke RSUD Kota Tarakan untuk dilakukan visum," ujarnya kepada awak media.

BACA JUGA:  

KPK Resmi buka Pendaftaran Akademi Jurnalistik Lawan Korupsi 2020

Dijelaskan Amiruddin, keluarga korban yang mana dalam hal ini diwakilkan oleh ketua RT. 20 Juata Laut langsung menuju RSUD Kota Tarakan guna mengkonfirmasi penemuan mayat tersebut. Dan benar setelah dikonfirmasi mayat tersebut adalah satu dari dua orang yang hilang saat memancing di daerah Pulau Tiga Mangkudulis. 

"Keluarga korban sudah mengkonfirmasi dan membenarkan bahwa mayat yang ditemukan pagi ini adalah Sapriyansyah warga RT. 20 Juata Laut, laki-laki, 51 tahun yang merupakan penjaga malam SMK 6 Tarakan," ungkapnya lagi.

Saat ditemukan kondisi korban mengalami luka lebam namun Amiruddin meminta untuk tidak menghakimi sendiri dan meminta awak media untuk mengkonfirmasi langsung kepada pihak yang lebih paham. "Iya saat ditemukan ada luka lebam tapi sebaiknya ditanyakan kepada yang lebih berwenang," tambahnya.

Selanjutnya pencarian awal yang akan dipusatkan disekitaran pulau Tiga Mangkudulis kini dipindahkan disekitaran pulau Tibi dan perairan sekitar Juata Laut tempat korban pertama ditemukan.