Dua Pengurus MUI Bengkulu Diberhentikan Usai Ditangkap Densus 88 karena Terlibat Terorisme

JAKARTA, INAKORAN
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu menonaktifkan dua pengurusnya yaitu RH dan CA yang beberapa hari lalu ditangkap oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri karena dugaan terlibat aksi terorisme.
Ketua MUI Kota Bengkulu Yul Khamra mengatakan, bahwa CA sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komisi Fatwa, sedangkan RH menjabat sebagai Wakil Ketua I yang membidangi Komisi Fatwa MUI Bengkulu.
"Penonaktifan tersebut dilakukan mengingat keduanya telah ditetapkan tersangka oleh Mabes Polri beberapa waktu lalu," kata Khamra, Minggu (13/2/2022).
BACA:
Terduga Teroris Ditangkap di Bengkulu Kader Partai Ummat
Oleh karena itu, dia terkejut dengan ditangkapnya kedua anggota MUI tersebut, sebab keduanya merupakan anggota aktif di MUI sejak 2005 lalu.
Masih kata Khamra, bahkan pihaknya tidak menaruh kecurigaan terhadap keduanya karena dalam keseharian mereka bergaul seperti biasa.
Bahkan RH pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal serta merupakan dosen bahasa Arab di salah satu universitas swasta di Provinsi Bengkulu. “Kami tidak tahu latar belakang beliau, yang kami tahu beliau sebagai juru dakwah," pungkasnya.
TAG#TERORIS BENGKULU, #JAMAAH ISLAMYAH
190215380
KOMENTAR