Dua Uskup di Filipina Bantah Tuduhan Terlibat Dalam Kelompok Penggulingan Duterte

Binsar

Friday, 07-06-2019 | 10:55 am

MDN
Uskup Kalookan Mgr Pablo Virgilio David [ist]

Manila, Inako –

Babak baru pertentangan antara Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan Gereja Katolik Filipina sepertinya akan segera bergulir.

Pasalnya, dua orang Uskup Agung di negara itu dituduh terlibat dalam persengkokolan untuk menggulingkan Duterte.

Kedua uskup itu adalah Uskup Agung Lingayen-Dagupan Mgr Socrates Villegas dan Uskup Kalookan Mgr Pablo Virgilio David.

Keduanya dituduh terlibat dalam pembuatn video yang berisi adanya hubungan antara keluarga Diterte dengan bandar narkoba.

Dalam video itu terdapat seorang pria yang mengatakan bahwa dirinya bertemu dengan Uskup Agung Lingayen-Dagupan Mgr Socrates Villegas dan Uskup Kalookan Mgr Pablo Virgilio David sebelum video itu dibuat.

Peter Joemel Advincula mengatakan dia bertemu dengan sejumlah kritikus Duterte, termasuk kedua uskup itu, sebelum rilis video yang menghubungkan anggota keluarga Duterte dalam perdagangan narkoba bulan lalu.

Advincula menyebut Uskup David dan Uskup Agung Villegas termasuk di antara mereka yang terlibat dalam “Proyek Sodoma,” sebuah dugaan persekongkolan yang bertujuan meruntuhkan kredibilitas pemerintahan Duterte.

Akan tetapi, kedua uskup membantah tuduhan itu. Keduanya membantah tuduhan bahwa mereka adalah bagian dari komplotan untuk menjatuhkan Presiden Rodrigo Duterte.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte [ist]

 

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 6 Juni, Uskup Agung Villegas mengatakan bahwa ia berada di tempat lain untuk merayakan Misa ketika pertemuan itu diadakan.

“Sebagai makhluk fana seperti kita semua, saya tidak memiliki kapasitas untuk berada di dua tempat pada saat yang sama,” baca pernyataan para prelatus  tersebut.

Mantan ketua Konferensi Waligereja Filipina itu mengatakan dia tidak bisa dan “tidak akan mau terlibat  dengan menggunakan cara-cara ilegal atau kekerasan untuk perubahan sosial.”

“Saya percaya pada kekuatan memilih pejabat; itulah sebabnya saya telah mencoba yang terbaik, sebagai seorang imam dan seorang warga Filipina, untuk membimbing secara moral orang-orang yang dipercayakan pada pelayanan  pastoral saya,” kata Uskup Agung  Villegas.

Advincula, yang sebelumnya menyerahkan surat pernyataan bersumpah kepada polisi, mengklaim bahwa uskup agung itu hadir pada pertemuan pada 12 Desember di Wisma Yesuit di Universitas Ateneo de Manila.

Uskup David, wakil ketua Konferensi Waligereja Filipina  saat ini, juga membantah tuduhan yang menghubungkannya dengan dugaan persekongkolan melawan Presiden Duterte.

“Saya ingin menegaskan bahwa saya tidak pernah memiliki hak istimewa untuk bertemu langsung dengan Senator (Antonio) Trillanes,” kata uskup.

Trillanes, seorang legislator oposisi, juga di antara mereka yang dituduh berada di belakang video anti-Duterte.

Uskup Agung Lingayen-Dagupan Mgr Socrates Villegas [ist]

 

Dalam pernyataannya, Uskup David meminta pihak berwenang untuk meluangkan lebih banyak waktu dan upaya untuk menyelidiki pembunuhan terkait narkoba daripada percaya pada “kebohongan.”

Sementara itu, Kepala Polisi Filipina Oscar Albayalde mengatakan, para uskup “mungkin dipanggil untuk menjelaskan tuduhan yang ditujukan kepada mereka.”

Namun, ia  mengatakan, penyidik masih harus menentukan apakah klaim oleh Advincula, yang digambarkan oleh polisi sebagai “penjual informasi palsu,” memiliki dasar yang cukup.

“Kami tidak menganggap (klaimnya) sebagai kebenaran Injil. Ia harus membuktikan pernyataannya dengan bukti,” tambah Albayalde.

KOMENTAR