Duterte Filipina memperbaharui ancaman untuk membunuh pengedar narkoba setelah mengalami kesusahan besar

Hila Bame

Friday, 05-06-2020 | 13:48 pm

MDN
Tindakan keras anti-narkotika Presiden Filipina Rodrigo Duterte (C) telah menewaskan ribuan orang dan menuai kecaman internasional. (Foto: AFP / Noel Celis)

 

Jakarta, Inako

 

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperbarui pada hari Jumat (5 Juni) ancaman untuk membunuh pengedar narkoba setelah polisi menyita 756kg metamfetamin, sebuah tangkapan yang katanya membuktikan bahwa negara Asia Tenggara telah menjadi titik transhipment narkotika.

BACA JUGA:   

Dekat impunitas untuk pembunuhan perang narkoba di Filipina, kata laporan PBB

 

Metamfetamin kristal, dengan nilai pasar Filipina yang ditempatkan polisi sebesar 5,1 miliar peso (US $ 102,2 juta), adalah salah satu serangan terbesar sejak Duterte melepaskan perang berdarahnya terhadap narkoba, yang telah menentukan kepresidenannya, pada 2016.

"Jika Anda menghancurkan negara saya mendistribusikan shabu senilai 5,1 miliar peso ... saya akan membunuh Anda," kata Duterte dalam pidatonya, merujuk pada obat-obatan.

Dia tidak mengatakan dari mana obat-obatan itu diyakini berasal tetapi mengatakan Filipina adalah pusat pengiriman ulang bagi gangster narkoba Meksiko.

Duterte juga menghina kelompok-kelompok hak asasi manusia karena mengkritik kampanye anti-narkotika.

 

 

 

TAG#DUTERTE, #PILIPINA

190234119

KOMENTAR