Eksperimen Bayi Manusia Dibesarkan Bersama Simpanse, Berakhir Tragis

Jakarta, Inakoran
Tahun 1931, atau hampir seabad yang lalu, psikolog komparatif Winthrop Niles Kellogg dan istrinya menyambut bayi simpanse di rumah mereka. Mereka berencana membesarkan primata itu bersama Donald, bayi laki-laki mereka sendiri.
Simpase yang diberi nama Gua itu, lahir pada tanggal 15 November 1930. Gua adalah simpanse pertama yang digunakan dalam penelitian lintas pemeliharaan di Amerika Serikat.
Dilansir dari Timesnownes, simpase itu dibawa ke rumah Kellogg pada usia tujuh setengah bulan, dan dibesarkan bersama putra mereka bernama Donald, yang saat itu berusia 10 bulan.
The Psychological Record menjelaskan, eksperimen yang tergolong aneh itu, dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap perkembangan seorang anak.
Keluarga Kellog mulai membesarkan simpanse dan putra mereka sebagai 'saudara laki-laki dan perempuan'.
Dilaporkan bahwa Kellog selalu bermimpi untuk melakukan percobaan sejak dia masih mahasiswa. Dia terpesona oleh anak-anak liar, yang tidak pernah bersentuhan dengan manusia.
Percobaan berlangsung selama 9 bulan, selama 12 jam sehari, dan tujuh hari seminggu. Selama ini, pasangan itu melakukan beberapa tes pada Gua dan Donald.
Selama eksperimen itu, penulis The Psychological Record mencatat semua perubahan terkait Donald, seperti: tekanan darah, ingatan, ukuran tubuh, mencoret-coret, refleks, persepsi kedalaman, vokalisasi, penggerak, reaksi terhadap gelitik, kekuatan, ketangkasan manual, pemecahan masalah, ketakutan, keseimbangan, perilaku bermain, memanjat, kepatuhan, menggenggam, pemahaman bahasa, rentang perhatian, dan lain-lain.
Setelah Sembilan bulan, kedua pasangan itu mendapatkan hasil yang mengejutkan pada putra mereka, Donald. Ia mulai menunjukkan sifat mirip simpase.
Melihat hasil yang demikian, kedua pasangan itu membatalkan eksperimen tersebut, karena Donald mulai berperilaku seperti simpase.
Putra mereka menunjukkan perilaku agresif, menggigit orang, dan bahkan mengeluarkan suara mirip kera.
Donald menggonggong pada Gua ketika dia menginginkan lebih banyak makanan dan mulai berjalan dengan empat kaki. Kellogs dan istrinya mengakhiri percobaan itu, walau sudah terlambat.
Pada tahun 1973, putra mereka, Donald dilaporkan bunuh diri pada usia 43 tahun. Sementara itu, Simpase Gua dikembalikan ke pusat primata tempat dia diadopsi dari Florida. Di sana, dia menjadi subjek studi lebih lanjut, walau akhirnya Gua meninggal karena pneumonia pada usia 3 tahun.
Penulis di The Psychological Record mengatakan bahwa penelitian dihentikan pada 28 Maret 1932, ketika Gua dikembalikan ke koloni primata Orange Park melalui proses rehabilitasi bertahap.
Selama bertahun-tahun, para ahli telah menghasilkan beberapa teori mengapa percobaan dihentikan. Beberapa mengatakan simpanse menjadi terlalu kuat untuk Donald.
Yang lain mengatakan pasangan itu kelelahan karena percobaan selama sembilan bulan. Mereka juga mulai kehilangan harapan karena Gua tidak dapat mempelajari isyarat dan bahasa manusia.
TAG#eksperimen aneh, #bayi manusia, #simpase, #hidup bersama, #amerika serikat
190215759
KOMENTAR