El Clasico: Lebih dari Sekedar Sepak Bola

Oleh: Tommy Duang, Mahasiswa STF Ledalero, Maumere-Flores
Maumere, Inako
Setelah ditunda hampir dua bulan, akhirnya El Clasico jilid pertama musim ini digelar dini hari nanti (Pukul 02.00 WIB) di Camp Nou, markas Barcelona. Di tengah situasi politik yang belum kondusif, El Clasico menjadi lebih dari sekedar sepak bola.
Dini hari nanti, Camp Nou bertransformasi menjadi arena perang terbuka. Barcelona adalah simbol perlawanan “Pemberontak Catalan” dan Real Madrid, sudah pasti menjadi simbol kekuatan “Kerajaan Spanyol.”
Bobby Robson, pelatih Barcelona era 1996-1997 pernah berujar, “Catalunya adalah sebuah negara dan Barcelona adalah tentaranya. Madrid adalah musuh terbesar kami.” Dini hari nanti, Messi dkk akan benar-benar menjadi tentara yang berperang melawan penguasa dari ibu kota.
Sejarah mencatat sejak pertama kali digelar pada 13 Mei 1902, partai El Clasico telah berlangsung sebanyak 242 kali dalam semua kompetisi. Barcelona unggul satu kemenangan di atas Real Madrid. Barcelona memenangi 96 laga, Madrid memenangi 95 laga dan 51 laga lainnya berakhir imbang.
Di Liga Spanyol, dua tim raksasa ini telah berduel sebanyak 179 kali. Keduanya sama-sama mengantongi 72 kemenangan dan bermain imbang dalam 34 partai lainnya. Partai dini hari nanti menjadi penentu siapa yang berhak memegang rekor kemenangan terbanyak di La Liga.
Kendati agak susah diprediksi, kemungkinan besar Barcelona akan memetik tiga angka di Camp Nou dalam El Clasico kali ini. Dalam urusan menjebol gawang lawan, Barcelona unggul sepuluh bola di atas El Real. Messi dkk telah mencetak 43 gol sedangkan Benzema dkk baru mencetak 33 gol.
Selain faktor produktivitas, keberadaan pemain keduabelas juga sangat menentukan. Publik Camp Nou akan berjuang mati-matian dengan cara mereka sendiri agar tim kebanggaan mereka sebisa mungkin, “membantai” tim tamu.
Selain itu, Real Madrid juga kehilangan beberapa pemain penting mereka. Zidane terbang ke Barcelona tanpa Eden Hazard, Marcelo, Lucas Vasquez dan Marco Asensio. Perlu juga diingat, sejak tahun 2009, ini adalah El Clasico pertama tanpa Cristiano Ronaldo.
Kabar baik bagi Madrid, pertahanan mereka jauh lebih tangguh ketimbang barisan belakang Barcelona. Sejauh ini, Madrid baru kebobolan 12 gol. Catatan itu membuat mereka menjadi tim kedua dengan jumlah kebobolan paling sedikit setelah Atletico Madrid.
.jpg)
Membantah semua jenis prediksi, Zidane menegaskan bahwa anak-anaknya bisa keluar dari Camp Nou dengan kepala tegak dan pulang dengan satu atau tiga angka.
“Bagi saya yang terpenting bukan hasil akhir, tetapi bagaimana penampilan kami selama 90 menit. Di sepak bola, semua bisa berubah cepat,” ujar pelatih asal Prancil itu.
“Kami tahu siapa yang kami hadapi. Kami tahu kualitas Barcelona dan Messi. Namun, kami juga memiliki senjata yang ampuh,” tambah Zidane.
Sejauh ini, senjata ampuh milik Zidane adalah Karim Benzema. Pemain bernomor punggung sembilan itu telah mencetak 12 gol di La Liga musim ini dan bersaing ketat dengan Lionel Messi di puncak daftar top scorer.
Menarik dinanti, siapakah di antara kedua pemain ini yang akan menambah pundi-pundi gol dan menjadi pahlawan kemenangan tim masing-masing?
Jangan lewatkan partai klasik ini. Dini hari nanti, Camp Nou tidak hanya sekedar stadion sepak bola, melainkan lebih daripada itu, Camp Nou akan bertransformasi menjadi arena perang terbuka. Perang yang mengatasnamakan keindahan, sportivitas dan harga diri.
TAG#El Clasico, #madrid, #barcelona
198736947
KOMENTAR