Empat BUMD Di Kota Pekalongan Dinyatakan Sehat

Shanty

Wednesday, 27-11-2019 | 17:52 pm

MDN
Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz (tengah).

Pekalongan, Inako


Pemerintah Kota Pekalongan menggelar pembinaan dan evaluasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Pekalongan terkait capaian per 31 Oktober 2019, prognosa bulan Desember 2019, dan perencanaan tahun 2020.

Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz mengungkapkan bahwa, tahun 2019 ini, empat BUMD Kota Pekalongan mengalami peningkatan yakni mencapai angka Rp66,7 miliar. Empat BUMD di Kota Pekalongan tersebut antara lain adalah PD BPRS Bank Pekalongan, PD BPR BKK Pekalongan Utara, PD BKK Bank Jateng, dan Perumda Tirtayasa.

“Berdasarkan hasil audit independen, empat BUMD dinyatakan sehat. Tentunya ini meningkatkan kepercayaan masyarakat. Masyarakat Kota Pekalongan tidak perlu ragu lagi mendayagunakan BUMD Kota Pekalongan,” tutur Saelany, Rabu (27/11/2019).

Adanya BUMD ini untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Saelany mengaku optimis ke depannya Kota Pekalongan dapat memaksimalkan potensi yang ada baik melalui kuliner, batik, hotel, dan sebagainya untuk mendatangkan wisatawan ke Kota Pekalongan.

Sementara itu Kepala Bagian Perekoniman, Betty selaku Pembina BUMD Kota Pekalongan mengatakan PD BPRS Bank Pekalongan sedang mengoptimalkan program Simpanan Pelajar (Simpel) yang digalakkan OJK yang menyasar ke SMP di Kota Pekalongan. Sudah ada 8 SMP yang ikut dalam Gerakan Indonesia menabung, jika dihitung kenaikannya dari tahun 2018-2019 yakni kisaran 15 %. 

Selanjutnya PD BPR BKK Pekalongan Utara dengan aset Rp 80 miliar dengan jumlah karyawan 16 orang yang berkantor di kantor pusat dan dua kantor cabang. Selain itu PD BKK Jateng dengan jumlah 48 karyawan sedang mengkonsolidasikan gaji karyawan. Kemudian untuk Perumda Tirtayasa tengah berupaya mengurangi jumlah penunggak.

“Hasil dari pembinaan dan evaluasi ini ditekankan bahwa lembaga keuangan harus tetap berinovasi, BUMD juga harus memperhatikan gaji karyawan, koordinas terkait pembiayaan dan koordinasi Perumda Tirtayasa dengan dinas terkait juga harus digencarkan,” pungkas Betty.

KOMENTAR