Enam Tewas dan Dua Puluh Empat Terluka dalam Serangan di Sebuah Sekolah di Afganistan

JAKARTA, INAKORAN
Dua ledakan bom menghantam sebuah sekolah di Lingkungan Syiah Hazara di Ibu Kota Afganistan, pada Selasa, 19 April 2022. Enam orang tewas dan dua puluh empat lainnya mengalami luka-luka. Dalam beberapa gambar yang beredar di media sosial, terlihat mayat-mayat di luar Gedung sekolah, bercak-bercak darah, dan buku-buku yang terbakar.
Salah satu siswa yang terluka menceritakan, ledakan pertama terjadi ketika para siswa di sekolah itu baru saja akan meninggalkan sekolah. Sedangkan ledakan kedua terjadi saat tim penyelamat tiba untuk mengangkut korban dari ledakan pertama ke rumah sakit.
Saeed Rahmatullah Haidari, seorang siswa di sekolah tersebut berkisah, beberapa temannya kehilangan tangan, sementara beberapa lainnya berlumuran darah.
Juru bicara kepolisian Afganistan, Kabul Khalid Zadran mengatakan bahwa ledakan di sekolah itu disebabkan oleh dua alat peledak rakitan. Amnesti Internasional mengutuk serang brutal yang menewaskan enam orang itu. Amnesti Internasional melimpahkan kesalahan akibat ledakan itu pada Taliban yang gagal melindungi masyarakat sipil.
Selain Amnesti Internasional, Uni Eropa dan PBB juga mengutuk keras serangan itu. Utusan khusus Uni Eropa untuk Afghanistan, Tomas Niklasson, mengatakan mereka yang berada di balik serangan keji itu harus bertanggung jawab.
Sedangkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa serangan terhadap warga sipil sangat dilarang berdasarkan hukum humaniter internasional.
TAG#isis, #afganistan, #taliban, #amnesti internasional, #ledakan, #bom susulan
190215987

KOMENTAR