Encep Supriadi Bakal Terima Penghargaan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Dari Menpora

Binsar

Thursday, 24-10-2019 | 10:40 am

MDN
Encep Supriadi, Pendiri Komunitas Peduli Generasi [Inakoran.com/Ina TV]

Oleh: Vinsensius de Ornay

 

Lampung, Inako

Encep Supriadi, pemuda kelahiran Suak Lampung Selatan 7 Oktober 1994,  bakal menerima penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional dari Menteri Pemuda dan Olahraga pada momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019, atas karya kepeloporannya menyediakan layanan dan fasilitas gratis bagi pasien dhuafa.

Simak videonya jangan lupa "klik Subscribe and Like" untuk Indonesia Hebat.

 

 

Seluruh proses seleksi pemuda pelopor telah dilaluinya, mulai  dari seleksi tingkat daerah hingga seleksi tingkat nasional dimana ia harus berkompetisi dengan calon pemuda pelopor dari sejumlah provinsi belum lama ini di Jakarta.

Meski telah ditetapkan Tim Seleksi Nasional sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional bidang Sosial Budaya, Encep Supriadi masih harus menerima Tim Verifikasi Pusat pada tanggal 20-22 Oktober 2019 di Lampung dalam rangka peninjauan dan pengecekan data penerima penghargaan.

Sebagaimana dilaporkan Kontributor Inakoran.com/Ina TV Vincen de Ornai dari Lampung, Tim Verifikasi Pusat melakukan wawancara langsung dengan calon pemuda pelopor dan pihak-pihak lainnya di Lampung seperti Dinas Pemuda dan Olahraga tingkat provinsi dan masyarakat setempat. Selain itu, Encep juga harus mengisi instrumen verifikasi yang disediakan Tim Verifikasi.

Kepeloporan Encep bermula dari pengalamannya pada tahun 2013 mendampingi orangtuanya berobat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta.  Selama sebulan di Jakarta ia berjumpa dengan banyak pasien dan keluarga yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang “terlantar“ dan tidur seadanya di lingkungan rumah sakit.

Selain memikirkan pasien yang sedang dirawat dan biaya rumah sakit yang harus dibayarkan, ternyata beban lainnya adalah ketiadaan tempat tinggal sementara yang bisa menampung pasien dan keluarga selama masa rawat jalan atau rawat inap di rumah sakit.

Pengalaman pahit itulah yang kemudian mendorong Encep mendirikan “Komunitas Peduli Generasi”, sebuah wadah sosial dan nirlaba yang bergerak di bidang layanan gratis pasien dhuafa dengan menyediakan layanan rumah singgah, layanan ambulan, pendampingan pasien baru dalam pemberkasan rumah sakit, advokasi pada pasien yang mengalami kesulitan birokrasi rumah sakit.

Setelah orangtuanya sembuh dan kembali ke Lampung, Encep langsung mengajak teman-teman di kampus dan luar kampus menggalang dana di beberapa titik lampu merah dengan membawa poster bertuliskan “pasien Lampung terlantar di Jakarta, kita butuh rumah singgah”. Dari dana yang terkumpul, komunitas ini dapat menyewa sebuah rumah singgah di sekitar Rumah Sakit Harapan Kita dan Dharmais di Jakarta.

Kepedulian dan kepeloporan Encep dan kawan-kawan ternyata mendapat simpati banyak pihak untuk turut terlibat dalam aksi sosial tersebut. Berbagai bantuan dari pemerintah dan swasta terus berdatangan yang tentunya membantu operasional karya pelayanan Komunitas Peduli Generasi.

Hingga Oktober 2019 komunitas ini mengelola 9 layanan rumah singgah di berbagai daerah yakni 3 rumah singgah di Jakarta, dan masing-masing 1 rumah singgah di Surabaya, Bali, Lampung, Semarang, Bandung, dan Palembang. Selain itu terdapat 5 unit ambulan yang merupakan sumbangan dari Pemerintah dan swasta untuk mobilisasi pelayanan pasien dhuafa.

Di samping aktivitasnya sebagai wirausaha di bidang konveksi, Encep mengaku hampir 80 persen waktunya didedikasikan untuk keberlangsungan Komunitas Peduli Generasi. Meski belum mendapat donatur tetap, Encep dan kawan-kawan yakin karya bhakti mereka untuk  sesama yang menderita, terutama kaum dhuafa, tetap diberikan jalan kemudahan.

Umumnya para relawan yang bergabung di dalam Komunitas Peduli Generasi ini adalah mahasiswa dari berbagai kampus dan pemuda yang memiliki jiwa kepedulian tinggi terhadap masalah kesehatan masyarakat.

Selain akan mendapat penghargaan dari Menpora, Encep melalui Komunitas Peduli Generasi pernah mendapat penghargaan dari Universitas Airlangga Surabaya sebagai Komunitas Sosial Terbaik Nasional dalam ajang AUSCA tahun 2018.

KOMENTAR