Erosi Sungai Krueng Mengancam Rumah Warga di Aceh Barat Daya

Inakoran

Friday, 09-02-2018 | 03:59 am

MDN
Erosi Sungai Krueng mengancam rumah warga [ist]

ong>Blangpidie, Inako –

Erosi Sungai Krueng Adan di Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh membuat sejumlah rumah warga di daerah itu terancam roboh.

Di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Krueng memang terdapat banyak rumah warga. Rumah-rumah itu saat ini dalam posisi terancam karena bibir sungai mulai mengalami erosi akibat hujan deras yang melanda wilayah itu dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut pengakuan seorang warga bernama Banta Linggam, erosi sungai di desanya itu mulai mengganas sejak beberapa bulan lalu, dan kini sudah meluas hingga mendekati sejumlah rumah masyarakat yang berada di sepanjang sungai.

"Erosi sungai ini semakin hari semakin meluas. Kalau kita perkirakan hanya tinggal 6 meter lagi dengan rumah kami. Jadi, bila tidak segera diantisipasi, maka rumah kami yang berada dekat dengan sungai ini akan amblas," tuturnya.

Ia mengaku, proses antisipasi dampak erosi, dan bencana banjir yang meluap dari sungai Krueng Adan sebelumnya telah ditanggulangi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat dengan cara memasangkan batu gajah (batu besar), tetapi belum seutuhnya bisa mencegah erosi.

Erosi ini sambung dia, terjadi karena volume pembangunan batu gajah belum mencukupi, sehingga ketika hujan deras melanda air sungai meluap kepermukaan, dan naik ke rumah-ruah warga lantaran sebahagian dinding sungai belum memiliki batu penahan erosi.

Kemudian, erosi ini bisa diatasi jika pemerintah melalui badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) bersedia menambahkan pembangunan batu gajah di sepajang DAS. Jika volume panjangnya sudah sesuai, dan mencukupi tentu erosi, dan persoalan banjir ini akan teratasi.

"Penahan banjir yang telah dibangun itu belum seutuhnya bisa mengantisipasi erosi karena volumenya masih kurang panjang. Kemudian, ujung batu gajah dengan lahan kebun warga terpisah. Sehingga pada saat hujan turun air sungai meluap dari arah situ, makanya terjadi erosi," ungkapnya.

Ia berharap, pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Abdya Akmal Ibrahim agar bersedia menambahkan volume pembangunan pemasangan batu gajah sepanjang sungai itu, sehingga erosi dan banjir benar-benar teratasi sesuai dengan harapan masyarakat desa.

KOMENTAR