Fadli Zon Minta Syafii Maarif Belajar Sastra Karena Sebut “Puisi Neno Biadab”

Sifi Masdi

Sunday, 03-03-2019 | 09:35 am

MDN
Buya Syafii Maarif [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Puisi Neno Warisman di acara Munajat 212 hingga saat ini terus menuai banyak komentar dan kritikan pedas. Salah satu adalah  kritikan yang disampaikan oleh Mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif. Ia menilai  menilai puisi yang dibacakan Neno  di acara Munajat 212 sebagai sesuatu yang biadab.  

Tidak tahan kritikan itu, Fadli Zon yang membela Neno, meminta Buya Syafii belajar lagi tentang puisi dan sastra. 

"Mungkin Buya Syafii perlu belajar lagi tentang puisi dan sastra," ujar Fadli, yang merupakan anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, seusai Deklarasi Pas 02 Muda di Jalan HOS Tjokroaminoto No 93, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2019). 

Fadli mempertanyakan mungkin saja Buya Syafii tak membaca keseluruhan isi puisi Neno Warisman di acara Munajat 212. Jadi konteks yang terlihat pun tidak secara utuh. 

"Saya kenal beliau sudah lama. Tapi mungkin beliau tak membaca secara utuh, tidak melihat konteks secara utuh, saya kira Buya Syafii perlu belajar lagi soal puisi dan sastra," jelasnya. 

Pernyataan mengenai puisi Neno Warisman biadab disampaikan Buya Syafii setelah menghadiri acara bedah buku karyanya berjudul 'Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam' di Gedung Pascasarjana UMY, Jumat (1/3).

Buya Syafii mengatakan doa yang dipanjatkan Neno Warisman dengan membawa nama Tuhan ke ranah pemilu tak tepat. Apa yang dilakukan Neno, bagi Buya Syafii, adalah perbuatan biadab.

"Itu puisi, itu kan sudah saya (jelaskan). Saya kemarin di Jakarta bicara ini puisi biadab. 'Biadab' itu bahasa Persia. 'Bi' itu artinya 'tidak', 'adab' itu 'tata krama'," tutur Buya Syafii.

"Ini dia membuat (membawa nama) Tuhan dalam pemilu, itu kan biadab, dan dia nggak ngerti agama. Neno itu nggak paham agama," tegasnya.

 

 

KOMENTAR