Fakta-Fakta Krusial Di Balik Sepatu Hak Tinggi Para Ledies

Hila Bame

Tuesday, 04-12-2018 | 06:53 am

MDN
Ilustrasi seorang wanita tengah mencoba ukuran sepatu jelang akhir tahun (ist)

 

Jakarta, Inako

Dalam laporan yang dimuat jurnal evolution and human Behavior, peneliti menemukan bahwa ternyata sepatu high heels mempertegas karakter  feminin pada wanita dan mengubah pergerakan tubuhnya. 

Dengan high heels, para ledies menampakkan sosok wanita yang tidak biasa, justru dengan mengenakan sepatu berhak tinggi seolah  memberi siluet bermakna kepada kaum pria, ini perspektif, tampaknya.  Begitu ia memesona, dan perlu memahami mereka karena dunia sedang mereka arak ke arah yang positif. 

Sayangnya, wajah dunia yang mereka sulap pada panggung modis, resiko membayangi langkah anggun mereka, meski tidak fatal akibatnya sekurang-kurangnya ada  resiko kesehatan dibalik keanggunan yang ditawarkan.

Dikutip dari medindia.net, bahwa mengenakan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan ketegangan pada otot dan kadang-kadang kerusakan permanen. Selain itu, jika dikenakan setiap hari, sepatu hak tinggi dapat menyebabkan masalah punggung - menyebabkan nyeri punggung bawah, dan stres pada sendi lutut yang bisa memcicu osteoarthritis.

 Penggunaan sepatu ‘high heels’ yang berkepanjangan dapat mempengaruhi postur Anda, karena menempatkan tumit kaki pada sudut tidak wajar di atas jari-jari kaki, sementara pinggul, bahu, punggung dan tulang cenderung ke arah belakang. Dengan demikian, kaki dan tubuh tidak dalam satu garis lusur, dan ini bisa menyebabkan sakit punggung.

 

 Semakin tinggi tumit sepatu, maka lebih banyak tekanan di kaki depan, ini menyebabkan memar yang parah dan kelelahan otot.

 Para wanita yang kerap bersepatu hak tinggi,  menempatkan kaki dalam posisi tertekuk(kaki menunjuk ke bawah) dengan peningkatan tekanan di bagian depan kaki, maka tubuh bagian bawah cenderung ke depan untuk menjaga keseimbangan, sementara tubuh bagian atas condong ke belakang yang tidak normal.

 Posisi tersebut memberi tekanan pada bagian dalam lutut yang mengarah ke osteoarthritis dan penyakit sendi degeneratif.

 Otot betis secara alami berkontraksi ketika Anda berjalan di atas tumit, penggunaan jangka panjang ‘high heels’, membuat otot-otot memendek dan mengencang secara permanen.

 Dampaknya, ketika Anda semakin tua dan ingin memakai sepatu datar, Anda akan merasa bahwa otot-otot ini tidak dapat berkembang dengan mudah dan menyebabkan banyak rasa sakit di pinggul, lutut dan pergelangan kaki.

 Dengan cara yang sama tendon Achilles juga menjadi lebih pendek dan lebih ketat dengan penggunaan tumit biasa dan tendon ini kadang-kadang menjadi meradang - yang dikenal sebagai tendinitis.

 Ketika Anda bisa berjalan seperti model, hal terakhir yang harus Anda pikirkan adalah, sepatu hak tinggi memberi tekanan pada otot-otot pinggul karena kaki tidak dapat mendorong tubuh ke depan dengan terlalu banyak kekuatan pada mereka sendiri.

 

Maka, disarankan untuk bijak saat berbelanja sepatu. Berikut yang harus diperhatikan saat berbelanja sepatu:

1.Ukuran kedua sepatu harus sama. Saat membeli sepatu, terbaik adalah memakai kedua sepatu dan berjalan sedikit - kadang-kadang banyak orang memiliki kaki yang lebih besar dari yang lain - jadi selalu beli sepatu di mana kaki yang lebih besar terasa nyaman.
 
2. Belilah sepatu ketika kaki nyaman saat dicoba.
 
3.Jangan membeli sepatu dengan kotak kaki sangat sempit, jari kaki akan menonjol dan kapalan.
 
4.Cobalah untuk membatasi mengenakan sepatu hak tinggi, kenakan hanya untuk acara-acara khusus saja.

TAG#Gaya Hidup

161667618

KOMENTAR