Fariz RM Nikmati Sabu-Sabu Dua Kali Seminggu, Harganya RP ?

Jakarta, Inako
Fariz Rustam Munaf yang lebih dikenal dengan nama Fariz RM adalah seorang penyanyi dan musikus Indonesia.
Dia dikenal masyarakat melalui lagu-lagu ciptaannya, seperti Barcelona dan Sakura, yang sempat menjadi hits pada awal dekade 1980-an.
Penyanyi Fariz Roestam Moenaf atau Fariz RM kembali ditangkap polisi untuk ketiga kalinya. Fariz ditangkap di rumahnya kawasan Tangerang Selatan pada Jumat, (24/8/2018).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, mengatakan bahwa Fariz membeli narkoba dua kali, dalam satu minggu, dengan harga sekitar Rp2 juta.

"Tersangka FRM (Fariz RM) saat ini sudah hampir dua tahun mengonsumsi narkoba. Seminggu dua kali lakukan transaksi," ujar Argo di Kantor Polres Metro Jakarta Utara, Minggu (26/8/2018)
Ia menambahkan rumah pribadi Fariz RM di kawasan Tangerang Selatan, salah satu studio musik di Jakarta, serta pusat perbelanjaan Gandaria City, merupakan lokasi yang kerap menjadi tempat pertemuan pelantun lagu Sakura itu dengan pengedar narkoba bernama Anton Hamidi.
"Harga sabu-sabunya sampai satu juta lebih," ungkap Argo.
Ia menjelaskan penangkapan Fariz RM berawal dari pengakuan pengedar narkoba bernama Anton Hamidi, yang sebelumnya telah dicokok polisi di kawasan Koja, Jakarta Utara.
"AH itu bilang ke kami, dia punya pelanggan di Tangerang Selatan. Dari informasi itu kami kembangkan dan diketahui pembelinya adalah FRM yang merupakan public figure," jelas Argo.
Polisi menemukan barang bukti berupa dua klip sabu-sabu dan alat penghisapnya saat mengamankan pemusik yang lagu-lagunya sempat hits pada awal 1980-an tersebut.
Argo menjelaskan kasus tersebut membuat Fariz RM dapat dijerat Pasal 112 ayat 1 Susider Pasal 127 ayat 1 huruf a UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal empat tahun dan maksimal 12 tahun, serta Pasal 62 UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun.
Kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan pelantun tembang "Barcelona" itu, saat ini merupakan yang ketiga kalinya setelah 2007 dan 2015.
Pada dua kasus sebelumnya, Faris RM diringkus polisi atas kepemilikan heroin, sabu-sabu, dan ganja.
KOMENTAR