Federasi Sepakbola Italia Umumkan Penurunan Indeks Likuiditas Minimum Untuk Klub

Jakarta, Inako

Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengumumkan telah menurunkan indeks likuiditas minimum untuk klub menjadi 0,6 daripada 0,8 saat ini yang telah digunakan pada musim 2020-21.

Penurunan indeks likuiditas dan pelonggaran pembatasan utang merupakan sebuah perubahan yang sangat penting dalam aturan stabilitas keuangan klub Italia, yang dipicu oleh efek berkelanjutan dari pandemi COVID, yang membuat stadion ditutup selama 18 bulan.

Sudah 0,7 dalam kampanye 2019-20.

Indeks likuiditas digunakan untuk menghitung kelayakan kredit suatu bisnis, dalam hal ini klub sepak bola.

Menurunkan angka minimum akan memberi klub sedikit lebih banyak kelonggaran dalam hal utang dan terutama membuktikan stabilitas keuangan.

Kegagalan untuk mencapai indeks likuiditas itu telah mencegah pihak-pihak seperti Lazio dan Sampdoria untuk mendatangkan pemain baru selama musim panas sampai seseorang dijual atau para patron menyuntikkan modal baru.

Setiap musim panas, klub-klub Italia bangkrut dan terpaksa memulai lagi dari nol karena tidak mampu membuktikan stabilitas keuangan mereka. Korban terbaru termasuk Chievo Verona di Serie B.

Chievo Verona termasuk korban hantaman keras pandemi Covid-19. Seiring krisis keuangan, Chievo sampai gulung tikar dan bisa ”hilang” dari kompetisi profesional di Italia musim ini.

Musim ini seharusnya Chievo merayakan ”anniversary” dalam sejarah persaingan mereka di Serie A. Dua dekade silam, klub berjuluk The Flying Donkeys itu menggebrak dengan finis posisi kelima. Padahal, mereka berstatus tim promosi.

Empat musim berselang, Chievo finis keempat sehingga berkesempatan merasakan atmosfer Liga Champions musim 2006—2007.

Federasi Sepak Bola Italia (bahasa Italia: Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC)) adalah badan pengendali sepak bola di Italia.

FIGC didirikan pada 1898, dan bergabung dengan FIFA pada 1905, serta dengan UEFA pada tahun 1954.