Fenomena Kemenangan Nina Lucky

Hila Bame

Thursday, 10-12-2020 | 11:15 am

MDN

Oleh : Adlan Daie

Analis Politik Elektoral Indramayu.

 

Jakarta, INAKORAN

 

Kemenangan elektoral  pasangan Nina Lucky dalam pilkada Indramayu 2020 , mengutip sinyalemen Prof Williem Liddle, guru besar politik Ohio State University, selalu melahirkan "banyak ayah" dalam.arti selalu datang banyak kelompok kepentingan meng klaim diri paling berkontribusi pada proses kemenangannya dengan mengarang ngarang analisis  "post factum", pasca kemenangan. Sebaliknya kekalahan nyaris selalu "yatim piatu", sulit mencari "ayah" siapa yang paling bertanggung jawab atas kekalahannya dengan sejumlah alibi untuk menghindar dari tanggung jawabnya. Sesuatu yang lumrah dalam budaya politik berperadaban rendah "cari muka" dan "buang muka".

baca:  

Paslon Bupati Indramayu Nomor 4 Nina Agustina - Lucky Hakim Raih Poling Tertinggi


Fenomena kemenangan pasangan Nina Lucky sulit di rekonstruksi dengan analisis sosiologi politik modern. Dari sisi "politik aliran" sosial jawa sebagaimana digambarkan Clifford Getz dalam bukunya "The Religion Of Java", pasangan ini hanya diusung koalisi partai dengan representasi berbasis nasionalis (PDIP, Gerindra dan Nasdem) "kalah sempurna" dibanding pasangan "Sholawat"  yang diusung koalisi partai lebih beragam basis sosialnya, yakni Islam tradisionalis (PKB), Islam modernis (PKS)  dan unsur sosial nasionalis (Demokrat). Dari sisi jaringan pragmatisme politik tentu "kalah sempurna" pula dibanding pasangan "Mantap" semi incumbent.


Metode "hitung cepat" (quick count) sekalipun bukanlah metode yang dapat di rekonstruksi untuk membaca trend fenomena kemenangan Nina Lucky kecuali sebatas miniatur gambaran peta perolehan suara. Di sinilah pentingnya metode survey "exit pol", sebuah metode survey di mana responden terpilih ditanya pilihannya dan mengapa dipilihnya saat baru keluar dari TPS tempat para responden memilihnya. Dari hasil.survey "exit pol' itulah dapat ditimbang  lebih akurat rekonstruksi analisis politiknya. Sayangnya dalam pilkada Indramayu 2020 sejauh pengamatan penulis tidak satu.lembaga pun melakukan survey "exit pol", hingga yang tersisa hanya keramaian gosip gosip analisa politik.


Terlepas dari hal di atas, rakyat telah memutuskan pilihannya dan persaingan kontestasi  politik elektoral telah berakhir. Penulis mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan Nina Lucky  sebagaimana sikap gentleman telah ditunjukkan pula oleh Daniel, calon bupati no 3 dengan segera mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan Nina lucky. Sebuah budaya politik mulia menghormati keputusan pilihan rakyat. Pemenang tetap rendah hati dan yang kalah segera move on diri untuk selanjutnya bersatu kembali berkontribusi pada kemajuan Indramayu dengan cara dan di posisinya masing masing.


Mari kita apresiasi keempat pasangan calon yang telah ber kontestasi dalam pilkada Indramayu 2020. Mereka putera putera terbaik Indramayu berani mewakafkan diri berpeluh keringat dalam ikhtiar perjuangan politik pengabdian kepada masyarakatnya. Mereka adalah orang orang mulia meninggalkan kenikmatan pribadinya untuk menguji diri di ruang publik siapa yang terbaik di antara mereka dalam persepsi elektoral publik di mana pasangan Nina Lucky telah mendapatkan kepercayaan mayoritas publik untuk mengemban amanah memimpin indramayu untuk periode lima tahun ke depan.


Selamat  mengemban amanah. Semoga lancar, sukses dan maslahat  bagi masyarakat Indramayu. Amien.

TAG#ADLAN DAIE

190232804

KOMENTAR