Garap Sektor Maritim, Sulsel Gandeng Jepang

Makassar, Inako –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) sangat serius membangun sektor maritim yang menjadi salah satu andalan provinsi itu. Hal itu nampak dari keputusan pemerintah daerah itu menggandeng Jepang dalam menggarap potensi kemaritiman yang ada di wilayah itu.
Rencana kerja sama antara kedua pihak tersebut mengerucut usai lawatan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ke Jepang selama sekitar sepekan, 12-17 Desember 2018.
"Di Jepang kita melihat akuakultur, pengembangan budi daya tuna. Dalam satu keramba ada 1.500 ekor tuna dengan berat hingga 100 kg satu ekor. Nilai jual Rp27 miliar," kata Nurdin Abdullah usai menghadiri acara pengarahan MenpanRB di Makassar, Jumat.
Nurdin mengaku melihat secara langsung praktek akuakultur tersebut di pabrik pengolahan ikan terintegrasi Uwajima Project. Selain itu, pihaknya juga mengunjungi pabrik pengolahan garam di Hakata Salt, di Kota Imabari, 70 Km dari Matsuyama yang merupakan Ibukota Prefektur (Provinsi) Ehime.
"Di sana mereka produksi garam tapi bukan produsen garam, mereka ambil (bahan) dari Brasil, atau daerah lain. Makanya kita akan coba buat pabrik garam di Jeneponto," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk penjajakan lanjutan dari kunjungan tersebut, pada 14 Januari tahun depan, rombongan dari Jepang, dipimpin oleh Gubernur Ehime akan ke Indonesia.
"Kita teken MoU termasuk akuakultur. Ada 13 pengusaha besar, termasuk perbankan hadir untuk mendukung itu," ujarnya.
Kerja sama di bidang akuakultur, kata Nurdin, akan diarahkan pada pengembangan kapasitas para nelayan, sehingga terjadi transfer teknologi dan pengetahuan.
Pihaknya dan rombongan, kata dia, juga berkunjung ke Pabrik Mobil Toyota Ehime, perkebunan, peternakan dan juga tempat pengolahan sampah, yang mengolah sampah menjadi energi.
"Insenerator ini akan menjadi contoh, dan Kota Makassar pertama untuk dilakukan pengolahan limbah sampah menjadi gas," sebutnya.
TAG#Pemda Sulsel, #bangun Kerja sama, #Jepang, #Bangun Kemaritiman
198737245
KOMENTAR