Gempa Palu: 34 Pelajar Ditemukan Meninggal Tertimpa Reruntuhan Gereja Di Sigi

Jakarta, Inako
Malang tak dapat ditolak, sedang berdoa atau sedang melakukan pendalaman kitab suci, gempa bumi datang menghadang hanya kepadaNya berserah diri.
Berita pilu ini dialami oleh sedikitnya 34 pelajar ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan gereja di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, pada Selasa (2/10).
Saat ini, sejumlah relawan masih berupaya mengevakuasi ke-34 jenazah tersebut.
"Kondisi lumpur di daerah itu begitu parah. Kami harus berjalan sekitar 1,5 jam untuk mencapai (area longsor) sehingga upayanya amat sulit," kata Ridwan Sobri, juru bicara Palang Merah Indonesia.
Dia menambahkan, identitas dan usia para pelajar belum dapat dikonfirmasi.
PMI, sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP, semula mendapat laporan bahwa ada 86 pelajar yang hilang saat mengikuti acara pendalaman Alkitab di Gereja Jonooge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Belum jelas, apakah 34 jenazah yang ditemukan di bawah reruntuhan gereja merupakan bagian dari 86 pelajar yang dilaporkan hilang.
Image captionPara petugas Basarnas mencari korban di antara reruntuhan bangunan di Palu, Sulawesi Tengah.
Kecamatan Sigi Biromaru berjarak sekitar 20 kilometer sebelah selatan Kota Palu. Jika kondisi jalan normal, kecamatan tersebut dapat dijangkau menggunakan kendaraan bermotor dari Kota Palu kurang dari satu jam.
Akan tetapi, gempa-tsunami yang melanda Kota Palu dan sekitarnya menyebabkan sejumlah jalan rusak dan tidak bisa diakses. Pasokan listrik terhenti dan jaringan telekomunikasi lumpuh.
Pada Senin (1/10), juru bicara Badan Nasional Penanggulanmgan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan jumlah korban meninggal dunia mencapai 844 orang.
Jumlah korban sangat mungkin bertambah lantaran banyak yang belum bisa dievakuasi dari reruntuhan bangunan. Daerah lainnya, seperti Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong juga belum mengirim laporan secara intensif lantaran kerusakan infrastruktur.
198733356
KOMENTAR