Gerakan Peduli Bangsa Tolak Anak Kandung Teroris

Jakarta, Inako
Rencana pemerintah memulangkan anak kandung eks algojo ISIS yang karam oleh mesin perang sekutu di Suriah, memicu penolakan publik di tanah air.
Gabungan Organisasi Masyarakat yang menamakan diri Gerakan Peduli Bangsa melakukan demonstrasi di depan kantor Menkopolhukam menolak kepulangan anak-anak yatim & piatu dan anak-anak dibawah usia 10 tahun eks WNI ISIS dan mendesak negara memprioritaskan anak kandung republik Indonesia, terutama anak-anak korban aksi teroris yang tidak terurus , demikian rilis yang diterima Inakoran.com Kamis (5/3/20).
Dalam orasi yang dibacakan, para pengunjuk rasa menolak dengan tegas:
Pertama
Menolak kepulangan anak-anak yatim piatu serta anak-anak usia dibawah 10 tahun eks WNI ISIS.
Kedua
Negara wajib memprioritaskan anak kandung republik Indonesia dari pada anak kandung teroris.
Ketiga
Pemerintah Indonesia Harus Tegas Menolak intervensi dan tekanan dari negara-negara asing, organisasi internasional (PBB) Ham Internasional dalam hal eks WNI ISIS berikut keluarganya yang telah keluar dari negara Republik Indonesia.
Keempat
Mendesak Presiden Republik Indonesia segera mengeluarkan Kepres Mencabut Hak Kewarganegaraan Indonesia bagi WNI yang terlibat ISIS sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
Kelima
Pemerintah Indonesia harus terbuka dan transparan dalam memberikan informasi keberadaan eks WNI ISIS kepada rakyat Indonesia.
Geraka Rakyat Peduli bangsa (GRPB) terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi kemasyarakatan itu melakukan aksi TOLAK ISIS ke-2 sebagia lanjutan aksi pertama pada (10/2/20) di Taman Pandang Monas Jakarta.
Aksi penolakan ini untuk menyikapi rencana pemerintah dalam hal ini Menkopolhukam yang sedianya akan memulangkan anak-anak usia dibawah 10 tahun dari orang tua eks WNI ISIS dengan syarat-syarat tertentu.
GRPB menolak rencana itu karena mereka nilai eks WNI ISIS TELAH BERKHIANAT terhadap bangsa sendiri dan keluarga adalah basis PERTAMA dan UTAMA terbentuknya IDEOLOGI, karena itu kami menolak.
#DARAHKU UNTUK INDONESIA, # DARAHKU PANCASILA, #TOLAK ISIS, #INDONESIA BUKAN RUMAH TERORIS# TOLAK ANAK KANDUNG TERORIS.
Demikian hastag yang mereka bagikan kepada publik Indonesia.
Simak videonya jangan lupa klik subscribe and like untuk Indonesia Bebas Teroris
KOMENTAR