Gervonta Davis Hujan Kritik Lantaran Masih Memakai Salib Setelah Masuk Islam

Jakarta, Inakoran

Aksi Gervonta Davis - petinju yang mendapat julukan “Tank” - telah menuai banyak kritikan dan menimbulkan kontroversi baru, lantaran ia masih mengenakan salib usai dirinya masuk Islam, belum lama ini.  

Davis baru saja memutuskan untuk pindah agama. Keputusan tersebut mendapat dukungan sekaligus skeptisisme dari komunitas Muslim. Skeptisme itu seakan mendapat pembenaran setelah petinju Badou Jack memosting video Davis yang tampil memakai salib.

Pemilik akun @mrvate0 mempertanyakan apakah Davis tidak menghormati semua Muslim dan agama Islam dengan mengenakan salib?

Kritik serupa datang dari pemilik akun @SaycheeseDGTL. Pemilik akun itu menyatakan bahwa Davis terlihat mengguncang salib setelah mengumumkan bahwa dia masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Abdul Wahid.

Penampilan Davis, sebagaimana dilansir dari Marca, memicu spekulasi dan menimbulkan pertanyaan tentang ketulusan perpindahan agamanya. Beberapa komentator online bahkan bertanya-tanya apakah konversi awalnya dimotivasi oleh potensi keuntungan finansial terkait dengan pertarungan di Arab Saudi, terutama setelah rumor permintaan dua Ferrari dari kepala otoritas olahraga Saudi Turki Alalshikh tidak terpenuhi.

Gervonta Davis tetap bungkam

Davis, yang dikenal karena kehadirannya yang emosional dan terkadang samar di media sosial, belum menanggapi kritik terkait pilihan simbol agamanya. Aktivitas media sosialnya baru-baru ini termasuk mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap Las Vegas, tempat beberapa pertarungannya, dan membela sesama petinju Ryan Garcia atas kontroversi tes narkoba.

Juara kelas ringan WBA, yang sebelumnya menunjukkan kegemarannya mengaduk-aduk pot, terus menjadi sosok yang menarik dalam tinju baik karena kehebatannya di atas ring maupun kepribadiannya di luar ring yang tidak dapat diprediksi.

Pertarungannya yang akan datang melawan Frank Martin di MGM Grand Garden Arena tetap sangat dinantikan, dengan para penggemar dan kritikus sangat ingin melihat langkah selanjutnya di tengah kontroversi yang sedang berlangsung.

Ketika perdebatan terus berlanjut, komunitas tinju dan pengamat dinamika agama dan budaya akan mengamati dengan cermat bagaimana Davis menavigasi interaksi kompleks antara keyakinan, identitas, dan persepsi publik dalam beberapa hari mendatang.