Guardiola Soroti Barcelona Yang Sangat Bergantung Pada Sosok Messi

Jakarta, Inako

Mantan arsitek Barcelona Pep Guardiola angkat bicara terkait peran Lionel Messi yang sangat sentral di Barcelona dan bagaimana kondisi klub itu saat bermain tanpa Messi.

Dunia mengakui bahwa peran Messi baik di level klub maupun di timnas Argentina, sungguh sangat sentral dan sangat menentukan, khususnya saat klub sedang mengalami kebuntuhan dalam mencetak gol.

Messi sering menjadi penentu hasil akhir dari setiap laga yang dilakoni Barca dalam banyak pertandingan. Contohnya saat Barcelona bersua Real Valladolid pada akhir pekan kemarin.

Bermain di Camp Nou, tim asuhan Ernesto Valverde tersebut menang dengan skor telak 5-1. Dalam laga itu, Messi memperlihatkan peran sentralnya dengan mempersembahkan sejumlah assist serta gol bagi Barca.

Hampir bisa dikatakan bahwa kemenangan Barcelona ditentukan oleh peran Messi di lapangan. Ketergantungan sang juara bertahan La Liga itu kepada sang bintang sangatlah besar. Alhasil, Messi harus bekerja keras untuk memastikan tiga poin bagi Blaugrana.

Hal inilah yang menjadi kekhawatiran pelatih Manchester City, Josep Guardiola. Pria yang juga pernah menukangi Barcelona itu merasa bahwa kondisi fisik Messi sudah tak lagi mumpuni hingga berpotensi cedera setiap waktu jika terus dipaksa berlari.

"Bila seseorang tak berlari, namun mencetak tiga gol di setiap laga saya bisa memakluminya, namun tidak ada orang yang mampu mencetak tiga gol dalam satu pertandingan, hanya Messi yang mendekati," tuturnya seperti yang dikutip dari Goal International.

"Sekarang, anda butuh Messi untuk melakukan upaya kecil. Dia tak bisa lari hanya karena kebutuhan berlari, tak mungkin. Bila Leo berlari seperti waktu dia berlari di musim pertama bersama saya, dia akan mengalami cedera setiap tiga bulan," lanjutnya.

Barcelona adalah klub pertama dalam karir kepelatihan Guardiola. Ia menukangi raksasa Spanyol itu pada tahun 2008 hingga 2012, dan berhasil mempersembahkan serangkaian gelar. Dua gelar di antaranya berasal dari ajang Liga Champions.

"Saat Barcelona bermain lebih baik, itu pada saat [Michael] Laudrup berada di false nine dan kemudian Messi. Saya mencobanya di Bayern Munchen, namun tak ada pemain yang bisa melewati tiga pemain lalu mencetak gol, jadi kami harus melihat alternatif lainnya," tandasnya.