Gubernur Bali Minta Depag Dukung Pendidikan Dasar Berbasis Agama Di Desa Adat

Binsar

Tuesday, 11-12-2018 | 19:33 pm

MDN
Ilustrasi Desa Adat di Bali [ist]

Denpasar, Inako –

Pendidikan dasar berbasis agama dinilai penting untuk dikembangkan di sejumlah desa adat atau desa pakraman di Bali. Terkait hal itu, Gubernur Bali Wayan Koster meminta jajaran Kementerian Agama untuk mendukung langkah tersebut.

"Saat ini sudah ada beberapa desa yang berinisiatif memulai program pendidikan ini, namun akan lebih baik jika pemerintah bisa turut membantu," kata Koster saat menerima audiensi Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bali I Nyoman Lastra, di Denpasar, Senin.

Bentuk dukungan yang diharapkan orang nomor satu di Bali itu adalah berupa buku-buku penujang kegiatan belajar-mengajar dan pelatihan untuk para guru.

Pihaknya saat ini sedang menyusun aturan agar program pendidikan di desa adat tersebut bisa segera terlaksana.

"Saya juga akan mengajak pihak terkait seperti Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) dan pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan program ini," ucapnya.

Saat kampanye menuju Bali satu lalu, Koster menetapkan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali", yakni mewujudkan SDM Bali yang unggul melalui pendidikan. Terkait hal itu, Koster menilai, pendidikan dasar berbasis agama, yang diselenggarakan oleh desa adat, merupakan salah satu wujud dari visi itu.

Meskipun baru beberapa bulan menjabat, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan terus bergerak untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Bukan hanya dari internal Pemerintah Provinsi Bali, namun juga dengan cara bersinergi dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk dengan instansi vertikal. 

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali I Nyoman Lastra menyambut positif rencana Gubernur Bali Wayan Koster. 

Lastra bahkan mengaku sudah memiliki kurikulum untuk pelaksanaan pendidikan agama seperti itu untuk di Pulau Dewata. 

 

KOMENTAR